Monday, June 1, 2009

MENYEMBUNYIKAN AMAL


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Di dalam dunia usaha mem-“blow-up” suatu berita mengenai kegiatan perusahaan adalah suatu hal yang biasa . Apalagi bila berita tersebut diyakini akan meningkatkan gengsi atau nama baik perusahaan . Kegiatan promosi seperti itu merupakan hal yang wajar dan sah-2 saja dalam dunia usaha . Tidak terbatas pada kegiatan yang memang di-design khusus sebagai iklan atau media promosi lainnya , tapi tidak jarang kegiatan sosial sebagai partisipasi perusahaan dalam kepedulian sosial-pun di expose secara besar-2-an melalui media cetak maupun televisi dan radio . Atas nama kepentingan perusahaan,semua kegiatan perusahaan diusahakan bisa ter-expose secara terus-menerus , agar masyarakat konsumen ingat terus terhadap lambang perusahaan yang bersangkutan berikut produk-2-nya . Dan pada gilirannya diharapkan akan bisa meningkatkan omzet dan keuntungan perusahaan .

Didalam dunia celebritis hal semacam itu terjadi pula . Orang sengaja membuat rumor atau cerita-2 advonturir yang serem , yang aneh , atau yang sangat exclusive sebagai bahan berita dalam infotainment . Targetnya adalah , agar nama celebritis yang bersangkutan naik pamornya dan menarik minat producer untuk menariknya dalam produksi berikutnya . Semuanya tampak wajar-2 saja dan mereka bilang bahwa sekarang hal semacam itu sudah lumrah , semua serba pamrih , dan semuanya serba materialistis . Zaman sekarang tak ada lagi yang gratis , demikian paradigma yang sering mereka katakan .

Bahkan hal seperti itu , mewabah pula kedalam dunia dakwah dan penyebaran agama Islam . Dengan sedikit pengetahuan mengenai hadist dan kitab kuning , mereka sudah menyebut dirinya “ustadz” dan berani memakai titel “Kiyai Haji” didepan namanya , karena hal itu bisa mengangkat pamor dan popularitasnya . Banyak “ustadz” yang pasang tarip tinggi dan syarat yang aneh-2 , untuk dapat hadir memenuhi undangan umat untuk menyampaikan tausyiah atau ceramah agama di majelis-2 ta’lim atau dalam upacara keagamaan lainnya . Apabila syarat yang diminta tidak dapat dipenuhi , mereka menggunakan berbagai alasan untuk tidak hadir . Atau kalau-pun tidak bisa menolak , ia akan kirim muridnya sebagai wakilnya . Pada zaman sekarang memang agak sulit untuk membedakan mana yang celebritis dan mana yang “Da’i” kondang . Semuanya berpakaian bagus (baca: mewah) , semuanya berkendaraan bagus (baca: mewah) , dan semuanya tinggal di kawasan elit dalam sebuah (atau lebih) rumah yang bagus (baca: mewah). Bandingkan dengan para Da’i pada zaman Rasulullah SAW. dan Khulafa’ur-rasyidin , mereka menyiarkan agama Islam dengan ikhlas , tanpa pamrih , tanpa dibayar , tidak jarang justru harus mengorbankan harta kekayaannya dan bahkan nyawanya sendiri . Semuanya itu mereka lakukan se-mata-2 karena mencari keridhaan Allah SWT . , bukan karena pamrih duniawi . Bagi sahabat-2 Rasulullah , dakwah adalah ladang amal dan pembuka pintu sorga bagi saudara-2-nya seiman . Sedikitpun tidak terbetik di dalam pikiran mereka , untuk menggunakannya sebagai ladang bisnis yang dapat dikomersialkan mengeruk harta dan keuntungan duniawi yang melimpah ruah .

Kondisi masyarakat yang makin keras dan makin kering , membuat banyak orang merasakan kekosongan jiwa dan kehilangan pegangan hidup. Hal tersebut menimbulkan kebuntuan serta kesumpekan yang luar biasa . Orang kemudian berpaling kepada hal-2 yang bersifat spiritual dan merasakan kebutuhan yang mendesak terhadap bimbingan rokhani . Memanfaatkan kondisi yang demikian , banyak “ustadz” masa kini yang kemudian membuat berbagai program penyuluhan dan /atau pencerahan yang dijual dalam program paket dengan tarif yang cukup mahal . Ternyata program seperti itu laku keras bak jualan kacang goreng , karena orang lebih memerlukan ketenangan hati dari pada harus capek-2 berpikir mengapa program seperti itu dijual dengan harga mahal . Orang yang sinis mengatakan bahwa kegiatan seperti itu , sudah termasuk dalam kategori “menjual ayat“. Dan “ustadz” yang demikian , tidak jauh berbeda dengan orang yang sengaja membaca keras ayat-ayat Al-Qur’an di depan pintu mesjid , untuk mengundang simpati jamaah dan menaruh lembaran uang kertasnya kedalam kantong atau kopiah yang dibalik dipangkuannya .
Tentu saja tidak semua Da’i atau ustadz , seperti itu . Masih banyak Da’i dan ustadz yang baik , yang sebagian besar justru tidak banyak dikenal orang , karena keluguan dan kesederhanaan hidupnya . Sebagian besar mereka bukan termasuk golongan orang kaya kalau tidak boleh dikatakan miskin .Tapi orang tidak tahu bahwa mereka sangat dicintai oleh penduduk langit . Ustadz yang baik tidak banyak “neko-2”,yang kalau tidak dijemput dengan Mercedes Benz segan untuk datang . Mereka tidak memasang tarif atau meminta upah , dan kadang-2 mereka datang hanya naik sepeda butut atau bergelantungan di bis kota . Tapi mereka ikhlas melaksanakan tugas sucinya hanya karena Allah SWT. Pamrihnya hanya satu yakni keridhaan-Nya . Tapi banyak orang yang justru melecehkannya sebagai Da’I yang tidak laku , tidak terkenal , tidak kharismatik , membosankan , dsb , dsb .

“ Tiada paksaan dalam agama . Sungguh , kebenaran jelas berbeda dari kesesatan . Maka barang siapa ingkar kepada thagut (syaitan dan sembahan selain Allah), dan ia beriman kepada Allah , sungguh . ia berpegang pada tali yang kuat, yang tiadakan putus . Dan Allah Maha Mendengar , Maha Tahu .”Al Baqarah/02:256)

“Dan hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang menyeru berbuat kebaikan , dan menyuruh orang melakukan yang benar , serta melarang yang mungkar . Merekalah orang yang mencapai kejayaan . “ (Ali Imran/03:104)

“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan peringatan yang baik . Dan bantahlah mereka dengan (bantahan) yang lebih baik . Sungguh , Tuhanmu , Ialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat di jalan-Nya . Dan Ialah yang lebih mengetahui orang yang mendapat bimbingan .“ (An Nahl/16:125)

“Katakanlah ,“ Tiada aku meminta upah untuk (tugasku) ini kepadamu . Dan akupun bukan orang yang meng-ada-2-kan.” (Shad/38:86)

Dunia makin terbuka , kehidupan makin modern , pengaruh budaya global yang masuk dari Barat maupun dari Timur makin tak terbendung lagi . Pola hidup masyarakatpun semakin individualistis dan semakin materialistis . Kepentingan pribadi lebih diutamakan daripada kepentingan orang banyak . Semua kegiatan diukur dan dinilai dengan uang . Apa keuntungannya bagiku ? ; “ What in it for me ?” , demikian mereka selalu bertanya . Tidak seperti apa yang pernah diucapkan President Kennedy , “Jangan bertanya apa yang dapat kau peroleh dari negeri ini , tapi tanyalah apa yang telah kau perbuat untuk negeri ini ! “
Apabila seorang Kennedy saja mempunyai prinsip yang demikian mulia , tentunya kita sebagai umat Islam harusnya merasa malu apabila ukuran yang kita pakai adalah seberapa besar keuntungan buat kantong kita sendiri .


Wabah “ matere ‘ ” telah menjalar pula kedalam kehidupan anak muda . “Ada uang abang sayang tidak ada uang abang melayang !” Pameo seperti itu sering kita dengar dikalangan anak muda . Kedengarannya seperti hanya sekedar jokes saja , tapi sebenarnya memang demikian kenyataannya . Dalam kasus yang lebih mengerikan lagi , tidak jarang terjadi , hanya karena setumpuk uang , keperawananpun rela di lelang . It’s really a wild wild world ! Na’udzubillahi min dzalik !

“Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang . Lindungilah anak cucu kami dari kejahatan dan kekejaman dunia . Bimbinglah mereka selalu dalam lindungan-Mu . Sungguh , Engkaulah Maha Pelindung , Maha Pembimbing .“

Dalam dunia film dan sinetron , gaya-2 hidup materialistis hampir mewarnai seluruh produksinya . Ditambah lagi dengan kedok membawa missi moral,justru mereka tanpa sungkan-2 mengekspose budaya free love free sex dalam kehidupan anak muda di ibu kota . Para producer tidak peduli terhadap dampak dan akibat yang bisa ditimbulkan di kalangan anak-2 muda baik di ibu kota maupun di pelosok-2 desa . Yang penting filmnya sukses dan menuai keuntungan besar bagi kocek producernya .
Apabila kita tidak hati-2 dan terseret kedalam pengaruh kebebasan yang tak kenal batas , maka tanpa memanfaatkan kejernihan berpikir dan kebeningan nurani , kita bisa tersesat dalam rimba raya budaya bebas yang lebih menekankan pada kehidupan duniawi . Menghadapi hal-2 tersebut di atas , yang kita perlukan adalah filter keimanan dan pedoman nilai-2 luhur budaya Islami . Hal itu sangat penting untuk menghindarkan atau se-tidak-2-nya mengurangi dampak negative budaya luar yang makin permissive . Peganglah kuat-2 ajaran-2 fundamental yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul

“Merekalah orang-2 yang membeli kehidupan dunia dengan mengorbankan (kehidupan) akhirat . Maka tiada diringankan baginya azab , dan tiada mereka beroleh pertolongan .” (Al Baqarah/02:86)

“Orang yang kafir tiada sedikitpun berguna baginya kekayaan dan anak-2-nya (untuk menolak azab Allah) . Merekalah penghuni api (neraka) , mereka tinggal di dalamnya se-lama-2-nya .” (Ali Imran/03:116)

“Orang yang kafir , sekiranya memiliki segala yang ada di bumi , ditambah sebanyak itu lagi untuk menebus dirinya dari azab hari kiamat ,tiadalah (semua itu) akan diterima daripadanya . Mereka akan mendapat azab yang pedih menyakitkan .” (Al Ma’idah/05:36)

“Bukankah kehidupan di dunia ini hanya permainan dan senda gurau ? Lebih baik kediaman akhirat bagi mereka yang takwa (kepada Tuhan) . Maka tiadakah kamu mengerti juga ? (Al An’am/06:32)

“Dan segala sesuatu yang diberikan kepadamu , hanyalah kenikmatan hidup di dunia dan perhiasannya . Tapi apa-apa yang ada pada Allah , lebih baik dan lebih lestari .Tidakkah kamu paham ?” (Al Qashash/28:60)

“Kehidupan di dunia ini hanyalah senda gurau dan main-2 belaka . Sungguh, negeri akhirat itulah se-benar-2-nya hidup , kalau mereka tahu .“ (Al Ankabut/29:64)

Salah satu tanda orang munafiq adalah bermuka dua . Secara lahiriah tampak mereka melaksanakan ibadah dengan baik , tapi sebenarnya ada motive lain dibalik penampilannya . Ingin memperoleh pujian , ingin pamornya naik , ingin memperoleh simpati dari atasannya , ingin dihormati oleh anak buahnya , dsb, dsb . Amalannya bukan dilandasi keikhlasan dan keimanan untuk memperoleh ridha Allah SWT. , tapi karena adanya tujuan-2 lain tersebut . Dalam istilah agama amalan seperti itu disebut riya’ . Allah SWT. memperingatkan dengan keras , jangan se-kali-2 ada riya’ dalam ibadah kita , karena hal itu akan menghilangkan dan menghancur-leburkan pahala amal-2 kita . Riya’ termasuk salah satu penyakit hati yang menjadi trade-mark-nya orang munafiq . Namun demikian tidak berarti hanya orang munafiq saja yang melakukan riya’ . Kita-2-pun kalau tidak ber-hati-2 , tanpa kita sadari bisa tertular penyakit ini , karena ia bisa tampil dengan cara yang sangat halus dan tidak kentara sama sekali .

Seorang yang pada waktu shalat sendiri dirumah biasanya relative cepat , pada waktu shalat sendiri di mesjid tampak lebih khusyuk dan lebih lama . Tanpa disadari hal itu bisa menjadi riya’ . Apapun motivasinya . Karena ingin kelihatan khusyuk , karena takut dikatakan shalatnya asal-2-an , atau karena alasan lain , diluar mencari keridhaan-Nya . Orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara keras agar orang lain mendengar bahwa ia sedang membaca Al-Qur’an , bisa termasuk salah satu amalan riya’ .
Orang yang menceritakan bagaimana nikmatnya ia telah melakukan shalat tahajud tadi malam ; orang yang menceritakan bagaimana panjangnya ia telah berdzikir dan berdo’a ; orang yang bersedekah kemudian tidak ber-henti-2 menceritakannya kepada semua orang ; dan orang yang membantu saudaranya atau tetangganya , kemudian selalu mengingatkan kepada yang bersangkutan agar jangan lupa bahwa ia telah berbaik hati membantunya . Semua itu adalah riya’ ! Maka untuk menghindarkan yang satu ini , kita harus ekstra hati-2 dalam beramal . Janganlah terbetik sekecil apapun didalam hati kita motivasi lain dari amal kita , kecuali ikhlas karena Allah SWT. Janganlah dibiasakan meng-ungkit-2 kebaikan sendiri , baik kepada pihak yang telah kita bantu maupun kepada orang lain . Itu bisa menyakitkan hati orang yang menerima kebaikan tersebut . Sayang sekali apabila pahala amal kita jadi hilang percuma , hanya karena kita ingin membanggakan ibadah , kebaikan hati atau kedermawanan kita . Apabila kita melakukan kebaikan , janganlah di-sebut-2 atau diceritakan kepada orang lain , biarlah hal itu menjadi rahasia kita sendiri dengan Allah SWT. Sebaliknya , apabila kita menerima kebaikan orang lain , ceritakanlah hal itu kepada semua orang yang kita temui , jangan di-tutup-2-i .

“Janganlah kamu mengira orang yang bergembira dengan apa yang mereka capai , dan yang ingin mendapat pujian untuk apa yang tiada mereka lakukan , janganlah kamu mengira , bahwa mereka lolos dari azab . Bagi mereka azab yang yang pedih menyakitkan .“ (Ali Imran/03:188)

“Hai orang yang beriman ! Janganlah batalkan sedekah mu dengan umpatan dan ganggguan , seperti orang yang menafkahkan kekayaannya supaya dilihat orang , tapi tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian . Perumpamaan mereka adalah seperti batu yang licin dengan tanah diatasnya . Maka tinggallah (batu yang) licin . Mereka tiada menguasai sesuatu-pun dari apa yang telah mereka dapatkan . Dan Allah tiada membimbing orang yang kafir .” (Al Baqarah/02:264)

“Sungguh , orang munafik (mengira telah) menipu Allah , tapi (Allah) (membalas) memperdayakan mereka . Dan bila mereka berdiri untuk melakukan shalat , mereka berdiri dengan malas saja , minta dilihat orang. Dan tiada mereka ingat Allah , kecuali sedikit saja .”(An Nisa’/04:147)

“Janganlah kamu jadi seperti orang yang keluar dari rumahnya dengan sombong dan ingin dilihat orang , serta merintangi (orang) dari jalan Allah . Allah meliputi dengan ilmu-Nya segala yang mereka lakukan .” (Al Anfal/08:47)


ZUHUD DAN MENYEMBUNYIKAN AMAL

Ulama-2 shalih masa lalu (ulama salaf) sangat ber-hati-2 dalam menjaga kemurnian amalannya . Jangan sampai , dengan atau tanpa sengaja , amalannya tercampur dengan niat lain kecuali mencari keridhaan-Nya . Hal yang sangat mereka khawatirkan adalah tercemarnya amalan mereka dengan penyakit hati seperti riya’, ujub , atau sum’ah . Mereka sangat faham , apabila amalan mereka tercemar dengan penyakit seperti itu , pahalanya akan hilang musnah hancur lebur tidak bersisa lagi . Dan di akhirat nanti mereka akan termasuk golongan orang yang bangkrut . Mereka adalah hamba-2 pilihan yang seluruh kehidupannya dipersembahkan bagi Allah SWT. serta kejayaan agama-Nya . Mereka tidak mementingkan keperluan dirinya , mereka lebih memperhatikan kepentingan orang lain , tanpa membedakan yang satu dengan lainnya . Tidak berarti bahwa mereka mengucilkan diri dari urusan duniawi , tapi urusan akhirat lebih diutamakan . Mereka tetap bermuamalah dengan anggota masyarakat lainnya , dan mereka juga berinteraksi dalam segala macam transaksi duniawi . Tidak berbeda dengan manusia pada umumnya . Hal yang membedakannya dengan penduduk bumi lainya adalah , mereka tidak pernah memamerkan amalannya , tidak mencari popularitas, tidak membanggakan diri, tidak menepuk dada , tidak menyombongkan kepandaiannya , dan tidak menonjolkan keshalihannya . Mereka menjalani hidup dalam keheningan dan kebeningan nurani .
Mereka tidak pula termasuk kelompok sufi atau ulama yang menjalani kehidupan zuhud yang mengucilkan diri dari kehidupan duniawi , yang hidup menyendiri dan menyepi dari keramaian dunia , yang katanya untuk memperoleh derajat yang tinggi.
Kaum sufi atau ulama zuhud model begini , tampak hanya mementingkan diri sendiri , tidak peduli terhadap orang lain atau kehidupan sosial masyarakatnya . Mereka asyik berkhalwat ditempat sepi , tidak peduli banyak keluarga miskin disekitarnya memerlukan uluran tangan orang lain untuk mengatasi permasalahannya. Argumentasi yang disampaikan biasanya adalah ,“ Bagaimana bisa membantu orang lain,sedang perut sendiri saja sudah sekian hari tidak terisi ?”
Siapa yang suruh ? Bagaimana bisa beli makanan kalau kerjaannya hanya menyepi mengisolir diri dan tidak pernah mencari rezeki ? Bagaimana orang bisa bersedekah apabila ia sendiri tidak bekerja dan lebih senang menerima sedekah orang lain ? Sedangkan Allah SWT. memerintahkan hambanya agar mencari rezeki dan makan dari rezeki yang diberikan-Nya .Tindakan menyiksa diri seperti itu , termasuk dalam kategori tindakan ber-lebih-2-an yang dilarang oleh Allah SWT. Kemudian mereka juga berdalih bahwa Tuhan menyenangi hambanya yang suka menyembunyikan amalnya , dan mereka menganggap mengisolir diri adalah cara yang paling baik untuk itu . Mereka lupa bahwa dengan demikian maka mereka telah meninggalkan perintah Allah SWT. untuk ber “amar- ma’ruf nahi-munkar “
Diriwayatkan oleh Asy Sya’by , seorang pakar fiqh dari Kufah , bahwa suatu sa’at ada beberapa orang yang pergi ke Kufah , lalu mereka pergi kesuatu tempat mengisolir diri dari keramaian kota untuk beribadah . Hal ini didengar oleh Abdullah bin Mas’ud , yang kemudian menemui mereka .
“Apa yang mendorong kalian melakukan hal ini ? ,“ tanya Ibnu Mas’ud .
“Kami ingin menjauh dari gemerlapnya kehidupan manusia untuk beribadah ,“ mereka menjawab .
“ Sekiranya semua orang berbuat seperti yang kalian lakukan , lalu siapa yang akan mengurusi umat ? Siapa yang akan maju berperang menghadapi musuh ? Aku tidak akan beranjak dari tempat ini sebelum kalian kembali .“ kata Ibnu Mas’ud dengan geram .

“ ……… Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri . Sungguh , Allah amat Penyayang terhadap dirimu ! “ (An Nisa’/04:29)

“Hai orang yang beriman ! Janganlah haramkan yang baik-2 yang dihalalkan Allah bagimu . Dan janganlah ber-lebih-2-an . Sungguh , Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas .# Dan makanlah apa yang diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik . Dan takwalah kepada Allah , yang kepada-Nya kamu beriman .” (Al Ma’idah/05:87-88)

“ Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya , dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Ia jadikan kamu sebagai penguasanya . Maka orang-2 yang beriman diantara kamu , dan menafkahkan hartanya , bagi mereka pahala yang besar .“ (Al Hadid/57:07)

“Maka bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu . Dengarlah dan ta’atlah . Berilah nafkah yang baik demi keuntungan dirimu . Barang siapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya , merekalah yang beroleh kejayaan.“ (At Taghabun/64:16)

Para ulama salaf tidak menjalani kehidupan zuhud seperti zuhud-nya para sufi . Dalam perspektif mereka pengertian zuhud adalah mengutamakan urusan akhirat dari pada urusan duniawi , tanpa harus mengucilkan atau mengisolir diri dari kehidupan bermasyarakat .
Zuhud yang benar adalah zuhud yang tidak lari dari manusia , yang tidak membebaskan diri dari tanggung-jawab sosialnya , tidak meninggalkan “amar-ma’ruf nahi-munkar“, tidak lari dari apapun dan tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT.
Ibnul Jauzy berkata ,“ Para ahli zuhud berada disarang burung . Mereka mengubur diri sendiri dengan uzlah (mengisolir diri) , tidak mau memberi manfaat kepada orang lain . Uzlah memang baik sekiranya tidak mencegah terhadap kebaikan , seperti shalat berjama’ah , mengiringkan jenazah , menjenguk orang sakit , dsb. Ada-pun yang paling baik adalah yang termasuk dalam golongan pemberani yakni mereka yang mau belajar dan mengajar . Dan itulah golongan para nabi .“ Orang-2 salaf seperti Ibnu Mubarok , Ayyub As Sakhtiyani dan lain-lain adalah tokoh-2 shalih yang aktif menjalankan Amar-Ma’ruf Nahi-Munkar, mereka mengahadirkan amal-2 shalih yang tersembunyi , namun mereka tidak melakukan uzlah , tidak diam meninggalkan ishlah (menjalin perdamaian) dalam masyarakat , dengan dalil yang lemah yang tidak jelas rujukannya .

Mereka sadar , bahwa dalam berinteraksi dengan manusia lain (hablum min-annas) , hampir semua kegiatannya diwarnai adanya kepentingan dan pamrih antara pihak-2 yang terlibat.Dan bila tidak hati-2 , hal tersebut bisa mengarah kepada timbulnya riya’ , ujub atau sum’ah . Karenanya , mereka lebih suka merahasiakan atau menyembunyikan amalan-2 kebaikan yang dilakukannya , karena hal tersebut lebih dapat menjauhkannya dari penyakit-2 hati tersebut .


Dibawah ini diriwayatkan contoh beberapa tokoh salaf yang suka menyembunyikan amalan shalihnya .

Sa’d bin Ibrahim pernah berkata ,“Aisyah biasa menutup pintunya kemudian shalat dhuha yang amat panjang .“

Muhammad bin Ziyad berkata ,“ Aku pernah melihat Abu Umamah menemui seseorang di dalam mesjid yang sedang sujud sambil menangis dan berdo’a . Abu Umamah berkata kepada orang itu , “ Jika engkau melakukan hal semacam itu , lakukanlah didalam rumahmu “

Ibnu Munkadir berkata ,“ Suatu malam aku pernah menghadap ke mimbar ini untuk berdo’a . Tiba-2 kulihat seorang yang kepalanya menekur kebawah . Kudengar sayup-2 ia berkata ,“ Ya Robbi , sesungguhnya musim paceklik dan kelaparan menimpa hamba-2-Mu . Aku bermohon kepada-Mu ya Robbi , kiranya Engkau menurunkan hujan kepada mereka .” Tak seberapa lama kemudian muncul awan , kemudian Allah menurunkan hujan yang lebat .
Ibnu Munkadir merasa bahwa orang tersebut tentulah orang yang dimuliakan Allah SWT,sehingga dia perlu merahasiakan keberadaanya sebagai orang yang baik . Setelah imam mengucapkan salam , orang itu langsung bangkit dan pergi . Aku membuntutinya hingga tiba di rumah Anas . Dia masuk rumah dengan tawadhu’ , membuka pintu dan masuk kedalam . Setelah matahari meninggi , aku menemuinya dan kukatakan kepadanya , “Bolehkah aku masuk ?“
Dia menjawab ,“ Silahkan masuk !“
Aku bertanya ,“ Bagaimana keadaanmu pagi ini ? Semoga Allah memberi kemaslahatan kepadamu .“
Dia menjawab ,“ Aku kira kemaslahatan itu terlalu besar bagiku . “
Aku berkata ,“ Aku mendengar do’amu semalam kepada Allah . Wahai saudaraku , apakah engkau mempunyai nafkah yang membuatmu kecukupan sehingga engkau menyendiri untuk akhirat ?”
Dia menjawab ,“ Tidak ada . Tapi saya mohon janganlah engkau menceritakan hal ini kepada siapapun hingga aku meninggal dunia dan janganlah engkau menemui aku lagi wahai Ibnu Mundzir , karena jika engkau menemui aku , maka hal itu bisa membuatku dikenal banyak orang .“

Sufyan menuturkan , aku diberitahu kebiasaan Ar Rabi’ bin Khutsaim , bahwa amal Ar Rabi’ selalu dirahasiakan . Jika ada seorang datang ketika dia sedang membaca Al-Qur’an , maka dia buru-2 menutupnya kembali .

Abu Hamzah Ats-Tsumaly berkata bahwa Ali bin Al Husain membawa roti dipunggungnya pada malam hari lalu mencari orang-2 miskin di kegelapan malam . Dia berkata ,“ Sesungguhnya shadaqoh yang diberikan pada kegelapan malam dapat memadamkan kemurkaan Allah .“ Penduduk Medinah hidup dengan makanan itu , sementara mereka tidak tahu , siapa yang memberi makanan itu kepada mereka Setelah Ali bin Al Husain meninggal dunia , maka mereka tidak lagi mendapatkan makanan pada malam hari .

Orang-2 salaf yang suka menyembunyikan amalnya kebanyakan tidak dikenal bahkan sering dilupakan manusia , tapi Allah SWT. tidak pernah melupakan mereka , dan penghuni langit sangat mencintainya . Hal ini se-mata-2 karena keikhlasannya banyak menyebut nama Allah secara sembunyi-2 , jauh dari pandangan mata manusia yang lain .
Seharusnya kita merasa malu karena telah mengabaikan keberadaan hamba-2 Allah yang mulia . sementara kita mengenal secara rinci tokoh-2 duniawi seperti politikus , para pemimpin penyelenggara negara , sastrawan , budayawan , musikus , celebritis , dan bintang-2 sinetron . Padahal apabila kita tahu , mengenal hamba-2 pilihan yang dimuliakan Allah SWT. , lebih bermanfaat dan lebiih menyejukkan hati .

Dari sudut yang berbeda , banyak keutamaan menyembunyilkan amal justru disalah-gunakan oleh orang-2 yang malas , lemah dan tidak bersemangat , sebagai kedok . Sekiranya kita bermaksud untuk menasihatinya , dan menanyakan bagaimana ia melaksanakan amal shalihnya , seperti puasanya , shalatnya , hapalan Al- Qur’annya , dan pertanyaan-2 lain , untuk mengetahui seberapa jauh ia telah melaksanakan kewajiban agamanya , niscaya ia akan berdalih ,“ Ini merupakan urusan diriku dengan Allah . Apakah setiap amal yang kukerjakan harus kulaporkan kepadamu ? “
Sangat disayangkan ternyata orang seperti ini sangat banyak jumlahnya . Dan hal seperti itu sebenarnya adalah tipuan belaka , seperti mengaku merasa kenyang padahal tidak makan . Mudah-2-an kita dijauhkan dari sikap seperti itu .

Yusuf bin Asbath berkata :

“Allah Azza wa Jalla mewahyukan kepada seorang Nabi-Nya , katakanlah kepada mereka ,‘ Sembunyikan amal kalian karena aku , dan Akulah yang akan menampakkannya bagi mereka ‘ “

Sebenarnya menampakkan amal tidak dilarang oleh agama . Yang dilarang adalah apabila ditampakkannya amal karena adanya riya’ , ujub atau sum’ah . Riya’ adalah memamerkan amal atau adanya tujuan lain kecuali mencari keridhaan Allah dalam amalannya . Ujub adalah membanggakan atau menyombongkan amal kebaikan yang ada pada dirinya atau yang telah dilakukannya ; dan sangat suka apabila orang lain memuliakan dirinya karena amalnya . Sedangkan sum’ah adalah timbulnya perasaan bangga dan ber-bunga-2 atas pujian atau sanjungan orang lain terhadap dirinya karena amalnya .
Al A’masy berkata : Ada seseorang mendatangi Ubadah bin Ash Shamit , seraya berkata ,“ Bagimana pendapatmu mengenai seseorang yang mendirikan shalat karena mengharapkan Wajah Allah dan dia suka dipuji . Dia berpuasa karena mengharap Wajah Allah , namun dia juga suka dipuji ? “
Ubadah bin Ash Shamit menjawab ,“ Dia tidak mendapat pahala apapun . Sesungguhnya Allah berfirman ,‘ Siapa yang memiliki sekutu bersama-Ku , maka ia menjadi milik sekutunya secara keseluruhan dan tidak ada kebutuhannya kepada-Ku . ‘ “
Yusuf bin Asbath berkata ,“ Tidak ada sesuatu yang lebih dituntaskan orang-2 yang beribadah selain dari menghindari kesukaan dipuji (menginginkan sanjungan manusia).“
Bisyr berkata ,“ Orang yang menyukai popularitas berarti bukan orang yang takwa kepada Allah .“
Meskipun orang-2 salaf , mampu mengendalikan dirinya untuk tidak riya’ , ujub atau sum’ah , mengapa mereka lebih suka menyembunyikan amalnya? Toch, beramal dengan terang-2-an tidak dilarang oleh Allah SWT . sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 274 . Mereka lebih suka menyembunyikan amalnya , karena Allah SWT. juga berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 271 , bahwa menyembunyikan amal lebih utama dari menampakkannya .
Ibnu Katsir menafsirkan , bahwa hal ini karena menyembunyikan amal lebih bisa menjauhkan diri dari riya’ .

“Jika kalian menampakkan shadaqah (kalian) , maka ini adalah baik sekali . Dan , jika kalian menyembunyikannya dan kalian beriSSkan kepada orang-2 fakir , maka menyembunyikan itu lebih baik bagi kalian . Dan , Allah akan menghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-2 kalian,dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan .“ (Al Baqarah/02:271)

“Sedikit riya’ merupakan syirik . Siapa yang memusuhi wali-2 Allah , berarti dia telah memperlihatkan permusuhan terhadap Allah .Sesungguhnya Allah menyukai orang-2 yang berbuat kebajikan , bertakwa dan menyembunyikan amalnya , yang sekiranya mereka tidak ada , maka mereka tidak di-cari-2 , dan jika mereka hadir , maka mereka tidak dikenali . Hati mereka adalah pelita petunjuk . Mereka keluar dari setiap sudut yang gelap .” (Mu’adz bin Jabal)

Masyarakat yang suka menyembunyikan amal dan hidup dalam keheningan hati yang suci , jelas berbeda dengan masyarakat yang mencintai hiruk pikuknya dunia ; suka memamerkan harta , kekuasaan dan amal kebaikannya ; senang disanjung dan dimuliakan karena amalnya , dan gandrung pada popularitas .
Kehadiran komunitas yang menjauhi pujian dan pamer keduniawiaan , akan terasa lebih menyejukkan dan tidak menimbulkan gangguan atau gejolak psychologis yang tidak perlu . Sementara didalam masyarakat yang haus mengejar popularitas , sanjungan serta pujian , akan timbul ketidak seimbangan dan ketidak harmonisan dalam hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut .
Orang cenderung lebih menghormati ketenangan dan keheningan dari pada ke-hiruk-pikukan atau kegaduhan . Sebagai contoh , didalam taman-2 pahlawan , justru yang memperoleh tempat paling terhormat adalah “ prajurit yang tidak dikenal ” , bukan Jendral-2 besar ahli strategy yang sangat terkenal .


Sunday, May 10, 2009

JAGALAH KEBERSIHAN


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

KEBERSIHAN SETENGAH DARI IMAN

Ddalam Islam , kebersihan adalah masalah yang sangat diutamakan , bahkan mendapat penilaian yang sangat tinggi , yakni sebagai bagian daripada iman (An Nadhofatu minal Iman) . Menjaga kebersihan berarti menghilangkan atau menjauhkan diri dari berbagai macam kotoran , kekumuhan , dan kebusukan . Tempat-2 yang kumuh , busuk ataupun kotor sangat disukai oleh golongan syaitan sebagai tempat bercokol . Termasuk didalamnya adalah berbagai macam penyakit , kuman , baksil , dan virus , termasuk flu burung , flu babi dan jenis-2 virus flu yang lain yang mungkin akan berkembang lebih lanjut .Dengan menjaga kebersihan , kita bisa menghindarkan diri dari berbagai macam penyakit dan gangguan syaitan . Mengingat dalam agama Islam kebersihan dilukiskan sebagai setengah daripada iman , seharusnya orang Islam sangat menghormati kebersihan dalam segala hal . Kebersihan rumah /bangunan dan lingkungan akan menjaga kesehatan para penghuninya . Kebersihan hati akan memelihara ketenangan jiwa . Kebersihan harta benda akan menjaga pemiliknya dari kobaran api neraka . Kebersihan nurani akan memelihara keimanan dan keshalihan .
Sayangnya didalam dunia nyata , jauh panggang dari api . Masih banyak orang Islam yang kurang atau tidak memperhatikan kebersihan . Misalnya , kita bisa melihat bagaimana keadaan di pesantren-2 tradisionil milik orang Islam yang kurang tertata dengan baik , serba kumuh dan kotor . Bandingkan dengan sekolah-2 modern berasrama (boarding school) yang serba teratur , bersih , dan terpelihara hyginitasnya , yang justru sebagian besar dimiliki oleh golongan non muslim . Apabila kita traveling ke negara-2 maju seperti Amerika Serikat , Kanada , negara-2 Eropa , Australia , dan Selandia Baru , hampir tidak ada fasilitas-2 umum seperti rest room , toilet , stasiun kereta , halte bus , ataupun pertamanan , yang tidak terpelihara kebersihannya . Tapi cobalah kita jalan ke negara-2 Islam seperti Pakistan, Mesir , Iran , dan Saudi Arabia dan Indonesia sendiri , yang kita temui adalah sebaliknya , yakni hampir tidak ada tempat-2 fasilitas umum yang terpelihara kebersihan dan hyginitasnya . Apabila ada yang mengatakan bahwa hal itu karena tidak tersedianya biaya . Jelas hal itu hanya alasan yang di-cari-2 saja , karena di negara-2 maju yang relative lebih kaya-pun , sebagian besar atau hampir semuanya menarik biaya untuk pemakaian fasilitas umum seperti toilet ataupun rest room . Tapi karena kondisinya sangat bersih dan menyenangkan , kita-pun tidak keberatan merogoh kantung membayar biayanya , dan kadang-2 malah kita lebihkan karena kita merasa puas .
Itulah salah satu kelemahan umat Islam , meskipun telah diajarkan bahwa kebersihan adalah setengah dari iman , tapi kita sering lupa atau tidak mampu mengamalkannya dengan baik . Malahan ada keyakinan yang salah-kaprah , yakni menganggap kekumuhan sebagai perwujudan dari sikap zuhud , lebih mendekatkan diri pada Ilahi Rabbi dan menjauhi masalah duniawi . Ini zuhud model apa ? Zuhud yang benar adalah suatu keshalihan yang merupakan tahapan yang tinggi dalam keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa , yang mengutamakan amaliah kerokhanian serta menjauhkan diri dari masalah-2 duniawi , tanpa mengenyampingkan ketentuan-2 yang baku, baik dalam ibadah maupun muamalah . Bagaimana orang bisa meng-claim kezuhudan dengan mengabaikan masalah kebersihan , sedangkan dalam semua aktivitas serta ritual keagamaan , orang Islam diwajibkan bersuci lebih dahulu dari hadast dan najis . Dalam kitab-2 fiqh hal yang per-tama-2 dibahas adalah bab bersuci (thaharah) . Diuraikan disitu dengan rinci mengenai macam-2 air , macam-2 najis , cara mensucikan najis , hal-2 yang mewajibkan dan membatalkan wudhu , larangan bagi orang yang behadas kecil , cara bersuci dari hadas besar, fardhu-2 dalam berwuidhu , macam-2 mandi dan hal-2 yang mewajibkan mandi , tayammum berikut syarat-2-nya , dan lain sebagainya . Jadi begitulah , menjaga kebersihan dan kesucian bagi orang Islam adalah suatu kewajiban yang tidak bisa di tawar-2 lagi . Mengabaikan kebersihan dan bersuci akan sangat berpengaruh terhadap keimanan seseorang . Tidak sempurna keimanan seseorang apabila ia tidak menjaga kebersihan dirinya , kebersihan lingkungannya , kebersihan hatinya , dan kebersihan harta bendanya .
Sebagai umat Islam seharusnya kita merasa malu melihat kenyataan , bahwa di negara-2 non muslim , orang lebih peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungannnya , dibandingkan dengan negara-2 yang sebagian besar penduduknya beragama Islam . Dan lebih malu lagi rasanya , apabila kita melihat pula kenyataan bahwa justru di negara-2 non muslim , pejabat-2 penyelenggara negaranya , lebih disiplin dalam penegakan hukum dan lebih bersih dari praktek-2 kolusi dan korupsi .
Sudah saatnya sekarang , umat Islam harus memperbaharui semangat keber-agamaannya , kembali pada ajaran dasar agama Islam bahwa kebersihan adalah setengah dari pada iman . Mulailah dari diri kita sendiri , dan mulailah dari yang kecil-2 yang tampak sepele , tapi sebenarnya mempunyai dampak yang sangat luas bagi masyarakat pada skala pedesaan , perkotaan dan negara pada umumnya yang bersifat multi kultural dan multi kepercayaan .

“ ….. Sungguh , Allah cinta orang yang taubat , dan cinta orang yang bersuci diri.“
(Al Baqarah/02:222)


“ Hai orang yang beriman ! jangan kamu lakukan shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk , sampai kamu mengerti apa yang kamu katakan . (Jangan pula hampiri tempat shalat) dalam keadaan junub , kecuali jika kamu (hanya) lewat di jalan , sampai kamu bersuci diri . Dan jika kamu sakit , atau dalam perjalanan , atau salah seorang dari kamu datang dari jamban , atau kamu menyentuh perempuan , dan kamu tidak menemukan air , maka bertayammumlah kamu dengan tanah yang bersih , sapukan pada mukamu dan tangan-2 mu . sungguh , Allah selalu menghapus (dosa) , selalu memberi ampun . “
(An Nisa’/04:43)

“Hai orang yang beriman ! bila kamu hendak mengerjakan shalat , basuhlah mukamu dan kedua tanganmu sampai siku . Sapulah kepalamu (dengan air) , dan cucilah kedua kakimu hingga mata kaki . dan jika kamu dalam keadaan junub , bersihkanlah dirimu (dengan mandi) . tapi jika kamu sakit , atau dalam perjalanan , atau salah seorang dari kamu datang dari jamban , atau kamu menyentuh perempuan dan tiada mendapatkan air , maka bertayammumlah dengan tanah yang baik , dan sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan (tanah itu) . Allah bukan hendak menyulitkan kamu , tapi Ia hendak menyucikan kamu , dan menyempurnakan nikmat-nya kepadamu , supaya kamu bersyukur.“ (Al Ma’idah / 05:06)


LEBAH DIANTARA BANGSA BURUNG

Sebagian pelajaran yang terkandung didalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul , mengatakan bahwa hubungan antar manusia (Hablum min Annas) merupakan bagian terbesar dalam ajaran Islam . Yakni yang mengatur tata cara terbaik bagaimana kita sebagai bagian dari masyarakat , bermuamalah atau berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain .
Rasulullah SAW. telah mengajarkan segala sesuatunya kepada umatnya . Dan secara tidak langsung hal ini juga diakui oleh kaum musyrikin dalam dialognya dengan Salman Al Farisyi r.a. , salah seorang sahabat dekat Rasulullah SAW. Salman r.a. meriwayatkan bahwa pada suatu hari orang-2 musyrik dengan nada sinis berkata kepadanya :

“ Sesungguhnya Nabi kamu itu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai-2 buang air besar ! “

Meskipun ucapan tersebut dimaksudkan untuk mengejek ajaran Rasulullah SAW. , tapi justru hal tersebut merupakan pengakuan yang paling jujur bahwa Rasulullah SAW. telah mengajarkan segala sesuatunya , mulai dari masalah akidah keimanan dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah , sampai hal-hal yang tampak sepele seperti bagaimana tata-krama seorang muslim dalam buang air besar .
Apabila ajaran-2 tersebut bisa kita amalkan dengan baik , maka akan terkabullah sebagian isi do’a sapu jagad kita , yakni memperoleh kebaikan di dunia . Ada-pun bagian lain dari do’a tersebut , yakni memperoleh kebaikan di akhirat dan dijauhkan dari api neraka , Insya’Allah akan terkabul juga apabila kita menyempur nakan iman dan ibadah kita kepada Tuhan Seru Sekalian Alam (Hablum min Allah) .

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata :
“ Jadilah kalian di tengah manusia laksana lebah di tengah bangsa burung , tiada seekor burung-pun melainkan menganggap remeh terhadapnya , padahal seandainya bangsa burung itu mengetahui barokah yang terkandung didalam perut lebah ,niscaya mereka tak akan meremehkannya . Maka bergaullah di tengah manusia dengan lisan dan jasad kalian dan berbaurlah bersama mereka dengan amal dan hati kalian , sesungguhnya manusia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia usahakan dan pada hari kiamat nanti akan dikumpulkan bersama yang dicintai-Nya . “

Perumpamaan yang diberikan oleh Ali bin Abi Thalib r.a. tersebut menggambarkan , bahwa manusia yang betul-2 mulia akan menjauhi sikap sok terhormat dan sok mulia . Ia akan berlaku tawadhu’ (rendah hati / low profile) dalam perilaku dan perangainya , sampai orang-2 awam atau yang bodoh menyangka bahwa ia adalah orang yang lemah , sehingga merekapun meremehkan atau melecehkannya . Padahal orang yang mengetahui hakekatnya , akan mengetahui keutamaannya dan akan menempatkannya pada kedudukan yang mulia , serta mengambil manfa’at dari apa yang diberikannya berupa ilmu , pengarahan ataupun pengalamannya . Sementara orang-2 yang penampilannya sangat mengesankan sehingga membuat orang takjub melihatnya , sebenarnya hanyalah orang biasa yang tidak ada apa-2-nya



Hal-2 yang perlu menjadi perhatiana kita adalah :

“ …. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan … “(Al Baqarah /02:191 & 217)

“ Dan janganlah kamu ber-angan-2 dan iri hati atas kelebihan yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu , lebih dari kepada yang lain . ….”(An Nisa’/04:32)

“ Sungguh,Allah memerintahkan kepadamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya . Dan jika kamu menetapkan hukum antara manusia , hendaklah kamu menghukum dengan adil …. “ (An Nisa’/04:58)

“ Tapi barang siapa melakukan kesalahan , atau berbuat dosa , kemudian melontarkannya kepada orang yang tidak bersalah,maka ia memikul kebohongan dan dosa yang nyata .” (An Nisa’/04:112)

“ Hai orang yang beriman ! jadilah kamu penegak keadilan , sebagai saksi bagi Allah , sekalipun terhadap dirimu sendiri , atau orang tuamu , atau kerabatmu , baik ia kaya maupun ia miskin . Allah lebih mengetahui kemaslahatan masing-2. jangan lah ikuti hawa nafsu,supaya jangan kamu menyimpang (dari kebenaran) . jika kamu memutar balik (kebenaran),atau menyimpang (dari keadilan) , sungguh , Allah tahu benar apa yang kamu lakukan .” (An Nisa’/04:135)

“ Hai orang yang beriman ! janganlah khianati Allah dan Rasul , dan janganlah khianati amanat-2 yang dipercayakan kepadamu , sedang kamu mengetahui . “ (Al Anfal/08:27)

“ …..Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang ber-macam-2 warnanya , di dalamnya ter dapat obat yang menyembuhkan bagi manusia ..“(An Nahl / 16:69)

“ ….. Penuhilah perjanjian . Sungguh perjanjian harus dipertanggung-jawabkan .”
(Al isra’/17:34)

“ Katakanlah kepada hamba-2 Ku , supaya mengatakan yang baik-2 . sungguh , syaitan menebarkan pertikaian antara mereka . Sungguh , syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia .“ (Al isra’/17:53)

“……Dan jauhilah perkataan yang dusta“(Al Hajj / 22:30)

“Telah kami berikan kepada lukman hikmah ,“ bersyukurlah kepada Allah .” Barang siapa yang bersyukur , ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri . Dan barang siapa yang ingkar , sungguh, Allah Maha Kaya , Maha Terpuji .“ (Luqman / 31:12)

“Hai orang yang beriman ! jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita , carilah keterangan tentang kebenarannya , supaya jangan kamu rugikan orang karena tidak tahu , hingga menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu .“ (Al Hujurat / 49:06)

Friday, May 8, 2009

AWAL DAN BERAKHIRNYA JAGADRAYA


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayan

Ilmuwan-2 Barat seperti Isaac Newton , Galileo Galilei , Albert Einstein , Carl SAgan , Stephen Hawking dan masih banyak lagi yang lain , sudah sejak awal abad duapuluh mencoba mencari jawaban atas suatu pertanyaan besar , kapan jagad raya berawal dan apakah jagad raya akan berakhir dan kapan ? Mereka muncul dengan berbagai theory dan hyphothesis seperti theory umum relativitas , theory mekanikal quantum dan theory quantum gravitas , yang berbasis ilmu fisika , matematika, astronomi, kosmologi dan kadang-2 dibumbui dengan mimpi dan khayalan Untuk awal terjadinya Jagad raya , seorang ahli astronomi terkenal dari Amerika Serikat Edwin P. Hubble memperkenalkan hasil penelitiannya yang kemudian terkenal sebagai theory BIG BANG atau Dentuman Besar . Theory ini mengatakan bahwa , pada awalnya kira-2 sepuluh atau duapuluh milyar tahun yang lalu , semua benda langit berada tepat pada suatu tempat , dan karenanya pada waktu itu rapatan Jagad raya tidak terhingga besarnya . Sehingga suatu ketika terjadilah satu Dentuman Besar (BIG BANG) ketika Jagad raya tidak terhingga kecilnya dan tidak terhingga rapatnya . Ledakan yang dahsyat tersebut memecah inti materi dan melemparkannya ke segala penjuru alam semesta . Pecahan-2 materi tersebut setelah melalui masa jutaan atau milyaran tahun , ber-evolusi dan menjadi cikal bakal gugus bintang (galaksi) , bintang , planet , asteroid , awan , kabut , dan benda-2 angkasa lainnya .

Theory BIG BANG mendapat sambutan luas dari para ahli fisika dan astronomi . Pada tahun 1929 Hubble mengumumkan hasil pengamatannya lebih lanjut bahwa galaksi-2 dan benda-2 langit lainnya ternyata tidak diam atau statis , tapi terus bergerak saling menjauhi dengan kecepatan minimal 100.000 km perdetik . Makin jauh posisi galaksi tersebut makin tinggi kecepatannya . Temuan tersebut memperkuat theory BIG BANG dan membuktikan bahwa sejak terjadinya Dentuman Besar Jagad raya terus berkembang dan memuai (the expanding universe) .Namun kelompok ilmuwan yang lain mengatakan bahwa bergeraknya galaksi-2 tersebut bukanlah bukti bahwa Jagad raya memuai , tapi justru sebaliknya jagad raya sedang dalam proses mengkerut dan menuju kepada kehancuran . Mana yang benar , hanya Tuhan yang tahu . Mungkin salah satu yang benar atau mungkin dua-2-nya tidak benar . Wallahu a’lam bishshawwab . Allah yang MahaTahu ,yang MahaBijaksana

Seperti telah diutarakan diatas , dalam memecahkan segala macam persoalan , seorang Muslim selalu merujuk pada kitab sucinya , Al-Qur’an yang mulia . Tidak terkecuali , mencari petunjuk bagaimana Allah SWT. menciptakan Jagad raya . Pada awalnya adalah kesunyi an dan kekosongan , suatu ruang hampa yang hitam kelam tanpa cahaya , lengang senyap tanpa suara . Kemudian Tuhan dengan kekuasaan-Nya yang tanpa batas menciptakan segumpal asap panas (dhukan) yang lantas membelah dan menyebar ke segenap penjuru alam semesta yang kemudian membentuk bintang-gumintang yang berhimpun dalam rasi-2 bintang (Al-Buruuj) atau galaksi yang jumlahnya tidak masuk akal manusia saking banyaknya . Selanjutnya dalam kurun waktu yang cukup panjang , jutaan atau bahkan milyaran tahun kemudian , terjadilah proses pendinginan dan pembentukan planet-2 , satelit-2 , dan benda-2 angkasa yang lain . Begitulah Jagad raya yang tak bertepi dan tanpa ujung tersebut diciptakan oleh sang MahaPencipta yang Kekuasaan-Nya tidak terbatas .Apabila kita perhatikan , ada satu kesamaan dengan teorie Dentuman Besar yang baru ditemukan pada awal abad ke duapuluh , sedang wahyu Illahi (Al-Qr’an) diturunkan kepada nabi Muhammad empat belas abad yang lampau , dan Al-Qur’an sendiri membenarkan Kitab-2 yang telah diturunkan puluhan abad sebelumnya yakni , Injil , Taurat , dan Zabur .

Apakah hal itu tidak cukup membuktikan akan kebenaran isi dan kandungan Al-Qur’an ? MahaBenar Allah dengan segala firman-Nya !

“Apakah orang-2 yang tidak beriman itu tiada mengetahui bahwa langit dan bumi itu dahulunya satu potong , lantas Kami ceraikan antara kedua nya . Dan Kami jadikan dari air segala benda hidup . Tidakkah mereka percaya ? “ (Al Anbia’/21:30)

Al-Qur’an juga memberikan petunjuk bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya , “ hanya “ dalam waktu enam hari dan setelah itu Allah Robbi ‘l ‘alamin bersemayam di singgasananya , Arasy yang berada diatas air . Langit yang diciptakan-Nya tidak cuma satu tapi terdiri dari tujuh lapisan yang susun -bersusun .

Disini terdapat beberapa hal yang manusia hanya bisa mengira dan men-duga-2 saja , yaitu kata-2 “enam hari” , “tujuh lapis langit yang susun-bersusun” , dan “ Arasy-Nya di atas air” . Perkataan enam hari misalnya . Apakah pengertian hari di sini , sama seperti dimaksudkan dalam surat Al-Hajj ayat 4 dan surat As-Sajadah ayat 5 , yakni bahwa suatu hari di sisi Allah sama dengan 1000 tahun dalam perhitungan kita . Sehingga pengertian enam hari disitu sama dengan 6000 tahun menurut ukuran kita . Kurun waktu 6000 tahun menurut perhitungan kita memang merupakan jangka waktu yang sangat panjang , akan tetapi untuk skala Jagad raya , 6000 tahun apalah artinya ? Ataukah memang demikian maksudnya ? Karena dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa , apabila Allah menghendaki terjadinya sesuatu , Ia cukup mengucapkan “ jadilah “ , maka jadilah sesuatu tersebut ( Kun faya Kuun ) ..

“ ......Pada hari ia ber-firman ,“ Jadilah ! “, maka jadilah (apa yang Ia kehendaki) . Firman-nya adalah kebenaran . ....” , (Al An’am /06:73) .

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya .

Demikian juga dengan pengertian tujuh langit yang susun-bersusun . Ilmu astronomi dan kosmologi mengajarkan bahwa , nun jauh di atas sana bertebaran milyaran galaksi , tata surya , bintang , asteroid , planet , awan , kabut , dan ruang kosong yang maha luas diantara benda-2 langit tersebut . Tapi tak satu-pun di antara para ahli dan ilmuwan ruang angkasa yang pernah menunjukkan mana batas langit pertama , kedua , dan seterusnya . Ataukah kata tujuh disitu , dimaksudkan Allah sebagai bentuk kata jamak ? Sehingga kata tujuh langit disitu dapat diartikan sebagai langit-2 yang susun-bersusun , di-mana-2 ada langit . Wallahu A’lam Bissawwab .

Adapun mengenai Arasy , kita hanya memperoleh petunjuk singkat yakni letaknya di Sidratil Muntaha . Tetapi dimana letak Sidratul Muntaha , para ulama salaf dan kiyai ahli ilmu falak-pun masih menghadapi kesulitan besar untuk menjelaskannya . Menurut setengah riwayat yang kurang begitu jelas rujukannya , konon Arasy dan Sidratil Muntaha berada di lapisan langit yang paling tinggi . Masalahnya adalah pengertian paling tinggi juga tidak jelas pula , karena tidak disebutkan diukurnya dari mana ?Begitulah kenyataan yang harus kita hadapi dalam hidup yang sangat pendek ini . Sarat dengan hal-hal ghaib yang kita yakini kebenarannya karena sudah menjadi nash dalam Al-Qur’an dan merupakan Sunatullah , tapi akal dan ilmu manusia belum atau tidak sanggup membuktikan keberadaannya . Wallahu a’lam bissawwab .

Apalagi hal-2 seperti penciptaan Jagad raya , batas-2 langit yang tujuh , Arasy di atas air , sorga , neraka , malaikat , jin , dan hal-2 ghaib lainnya , sedang apa yang ada di dalam tubuh kita sendiri , yang tak seorangpun mengingkarinya , yakni ROH dan/atau nyawa , tak seorang-pun yang bisa membuktikan keberadaannya

“Mereka menanyakan kepadamu tentang ROH . Jawablah : “ROH ada lah urusan Tuhanku , tapi sedikit saja ilmu yang diberikan kepadamu ! “ (Al Isra’/17:85) .

Itu semua merupakan rahasia Allah yang berada diluar jangkauan akal dan ilmu manusia , tapi sebagai seorang Muslim , kita harus meyakini dan meng -imani - nya .

“Katakanlah , tiada yang tahu di langit dan di bumi apa yang ghaib , kecuali Allah . Dan tiada mereka tahu apabila mereka dibangkitkan .“ (An Naml/27: 65) ;

“Dan tiap sesuatu yang ghaib di langit dan di bumi , ada dalam Kitab yang terang . “ (An Naml/27:75) .

“Wahai Tuhanku ! Aku berlindung kepada-Mu , supaya jangan aku memohon apa yang tiada aku tahu . Jika tiada Engkau ampuni aku , dan tiada Engkau rahmati,tentulah aku tergolong orang yang rugi .“ (Hud /11:47) ;

“Tuhanku ! Jadikanlah aku orang yang selalu menjalankan shalat . Demikian pula setiap orang di antara keturunanku . Tuhan kami ! Terimalah do’aku .“ (Ibrahim /14:40)

Firman-2 Allah yang mengungkapkan penciptaan langit ,bumi dan segala yang ada diantara keduanya ,antara lain :

“Ialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari . Kemudian bersemayam di atas Arasy . Ia tahu apa yang masuk ke dalam bumi , dan apa yang keluar dari dalamnya , apa yang turun dari langit , dan apa yang naik ke atasnya . Ia bersama kamu dimana-pun kamu berada . Allah melihat jelas apa yang kamu lakukan .“(Al Hadid /57:04) ;

“Allah , Ialah yang menciptakan langit dan bumi , dan segala yang ada antara keduanya dalam enam hari . Kemu dian Ia bersemayam di atas Arasy ….“ (As Sajadah /32:04) ;

“Tiadakah kamu lihat , bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit susun bersusun .Dan menaruh di antaranya bulan sebagai cahaya , dan matahari sebagai kandil cemerlang . “ (Nuh /71:15–16) ;

“Dan Ialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari , sedang Arasy-Nya di atas air, supaya dapat Ia menguji kamu , siapa di antara kamu yang paling baik amalnya . Tapi jika kau katakan ,“ Kamu akan dibangkitkan sesudah mati ,” tentulah berkata orang yang tiada beriman , Ini tiada lain dari sihir yang nyata .” (Hud / 11:07) ;

“Sungguh , Tuhanmu ialah Allah , yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari , kemudian bersemayam di atas Arasy , mengatur segala urusan . ....” (Yunus /10:03) ;

“Ialah yang memulai (proses) penciptaan , kemudian mengulanginya . Yang demikian itu mudah saja bagi-Nya .Bagi-Nya sifat yang MahaAgung di langit dan di bumi . Ialah yang MahaPerkasa , yang MahaBijaksana “ (Ar Rum / 30:27) .

Pada akhir tahun 1934 seorang astronom J.P.M.Prentice mengintip langit dengan teropong bintangnya dan menyaksikan semburan cahaya yang sangat terang di kawasan antara gugusan naga dan hercules , yang sebelumnya tidak pernah kelihatan . Dan karena dikiranya bahwa apa yang dilihat tersebut merupakan kelahiran bintang baru , maka dipakailah istilah “ nova” ( baru ) untuk temuan tersebut. Ternyata dari pengamatan yang dilakukan astronom-2 lainnya kemudian , disimpulkan bahwa peristiwa tersebut bukanlah kelahiran bintang baru , tetapi terjadinya ledakan bintang , sehingga bintang yang tadinya tidak kelihatan karena cahayanya redup menjadi tampak dari bumi karena adanya ledakan tersebut .Sebenarnya jauh sebelum kesaksian Prentice tersebut , fenomena seperti itu sudah sering terjadi . Yang sempat dicatat sebagai fenomena langit , sebelum digunakannya istilah nova , antara lain terjadinya semburan cahaya di gugusan Velvacula pada tahun 1670 , kemudian pada tahun 1848 ditemukan adanya semburan cahaya di gugusan Ophiuchus , juga pada tahun 1891 dapat disaksikan ledakan bintang di gugusan Auriga , dan pada tahun 1898 terjadi lagi di gugusan Sagitarius .

Disamping terjadinya ledakan bintang atau nova , fenomena langit juga menunjukkan adanya ledakan bintang yang tidak sekedar ledakan di kulitnya saja , tetapi betul-2 ledakan yang menghancur luluhkan bintang itu sendiri dan merobahnya menjadi gas . Fenomena tersebut kemudian disebut sebagai SUPERNOVA . Menurut sejarah astronomi , supernova pertama yang disaksikan oleh manusia dibumi mungkin pada tahun185 Masehi , yakni pada masa pemerintahan Chung Ping . Orang-2 China telah menyaksikan lebih dari lima peristiwa supernova , selama 1000 tahun terakhir . Seorang penulis Mesir bernama Ali Ridwan mencatat terjadinya supernova di gugusan Lupus pada tahun 1006 . Peristiwa supernova yang maha dahsyat terjadi di gugusan Taurus pada tahun1055 . Begitu dahsyatnya ledakan tersebut sehingga menayangkan suatu catasthrope langit yang sangat mengerikan . Dan kabutnya kemudian membekas sebagai Crabb Nebulae atau Nebula Kepiting . Pada tanggal 23 Februari 1987 , terjadi lagi ledakan bintang raksasa yang sangat dahsyat di galaksi kecil di Awan Magellan Besar , yang jaraknya sekitar 150 000 tahun cahaya dari bumi

Supernova merupakan suatu bencana maha dahsyat yang mengakhiri kehidupan yang ada di planet-2 dan/atau satelit-2 di dalam ling kungan tata surya bintang tersebut . Sangat tidak masuk akal manusia , apabila ada makhluk yang bisa bertahan hidup dalam suatu peristiwa “kiamat “ seperti itu . Pertanyaannya adalah , apakah supernova memang peristiwa kiamat ? Pada tahun 1783 seorang tutor di Cambridge , John Michell , menulis makalah dalam Philosophical Transactions of the Royal Society of London . Dalam makalah tersebut ia mengemukakan bahwa sebuah bintang yang cukup bermassa dan rapat akan mem punyai medan gravitasi yang sangat kuat sehingga cahaya tidak dapat lolos dari medan ini .

Artinya bahwa setiap cahaya yang dipancarkan oleh bintang tersebut akan ditarik kembali oleh daya gravitasinya sehingga tidak bisa merambat jauh . Bintang seperti itu banyak sekali terdapat di Jagad raya , tapi kita tidak dapat melihatnya meskipun pakai teropong bintang , karena cahayanya tidak sempat terpancar . Obyek semacam itu dalam ilmu pengetahuan modern dikenal dengan nama BLACK HOLE atau Lubang Hitam

Dalam tahun 1967 study mengenai Lubang Hitam mengalami revolusi berkat penemuan Werner Israel , seorang ilmuwan Kanada . Israel menunjukkan bahwa menurut relativitas umum , Lubang Hitam yang tidak berputar pastilah sangat sederhana , bentuknya bulat sempur na . Karena Lubang Hitam harus bulat sempurna , sebuah Lubang Hitam hanya bisa terbentuk dari runtuhnya suatu benda langit yang bulat sempurna pula . Gagasan mengenai Black Hole pada hakekatnya adalah konsep mengenai salah satu cara runtuhnya suatu bintang . Sejak Jagad raya diciptakan dan terus berkembang , setiap saat silih berganti terjadi lahirnya bintang baru , dan sebagian lagi runtuh atau mati . Ada yang meledak menjadi Supernova dan ada yang mengkerut menjadi Lubang Hitam . Apabila runtuhnya suatu bintang merupakan berakhirnya suatu kehidupan yang ada didalam tata surya bintang tersebut , berarti saat itulah terjadinya kiamat di dalam tata surya tersebut .

Jadi suatu saat nanti , apabila matahari kita sudah capek menyaksikan kemaksiatan dan kedurhakaan umat manusia yang senang sekali berbuat kerusakan di muka bumi , dan kemudian meledak menjadi Supernova atau mengkerut bangkrut menjadi Lubang Hitam , saat itulah hari kiamat bagi umat manusia , jin , dan makhluk-2 lain di dalam tata surya kita . Di Jagad raya yang maha luas tak bertepi , kelahiran dan kematian bintang merupakan kejadian se-hari-2 , silih berganti tiada berhenti , se-akan-2 mati satu tumbuh seribu . Apabila matinya bintang dianggap sebagai hari kiamat bagi kehidupan yang ada di sekitar bintang tersebut , maka kiamat-nya adalah kiamat parsial karena toch Jagad raya masih tetap exist . Dalam cerita-2 fiksi ilmiah (science fiction) , sering peristiwa hari kiamat (armageddon) digambar kan lebih sempit lagi , seperti jatuhnya asteroid sebesar kota New York di bumi , tabrakan bumi dengan sebuah comet , hujan meteor , dan lain sebagainya , yang notabene menggambarkan musnahnya bangsa manusia tanpa menghancurkan buminya sendiri .Apakah memang demikian konsep hari kiamat ? Kalau memang demikian , lalu apakah Jagad raya ini tidak akan berakhir ? Atau , apa sich sebenarnya hari kiamat itu ????

Waktu saya masih kecil dan belajar di madrasah ibtida’iyah , para ustad mengajarkan bahwa kiamat itu ada dua macam . Yang pertama adalah kiamat kecil atau kiamat sughra , yang terjadi pada saat seseorang meninggal dunia . Bagi orang yang bersangkutan berarti habisnya masa hidupnya . Mulai saat itu terhentilah amalannya , malaikat Rakib dan Atid tutup buku , terkecuali amal Jariyah , ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh . Bagi keluarga yang ditinggal kan , merupakan musibah perpisahan dengan anggota keluarga yang dicintai untuk se-lama-2-nya . Hanya bisa ketemu lagi nanti , apabila sama-2 di sorga , atau sama-2 di neraka . Dan yang kedua adalah kiamat besar atau sering disebut kiamat kubro yang terjadi pada saat Tuhan menghancurkan seluruh bumi dan langit dan seluruh makhluk yang berada di atas keduanya . Diriwayatkan bahwa pada saat itu terjadi kekacauan dan huru-hara yang sungguh luar biasa , bumi bergoncang dahsyat sekali , gunung-2 pada meletus dan memuntahkan serta melemparkan semua isi perutnya , manusia terlempar keudara berterbangan seperti anai-2 , langit terbelah berwarna merah seperti bunga mawar serta mengkilat seperti tembaga cair , matahari , bulan , dan benda-2 langit lainnya beredar tidak beraturan dan saling bertabrakan , dan gambaran-2 lain yang serba mengerikan dan menyeramkan Terakhir , Allah SWT. memerintahkan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala yang suaranya sangat keras memekakkan telinga dan mendebarkan jantung . Dan matilah seluruh makhluk yang ada di alam raya ,terkecuali yang dikehendaki-Nya .

Al-Qur’an dalam surat dan ayat-2-nya banyak sekali memberi peringatan,akan terjadinya hari kiamat yang datang secara tiba-2 . Allah tidak memberitahukan kapan hal itu akan terjadi , bahkan Nabi Muhammad-pun tidak diberi tahu .

“Mereka menanyakan kepadamu mengenai kiamat , bilakah waktunya ditetapkan ? Jawablah :“ Yang tahu hanyalah Tuhanku,tiada yang dapat menyingkapkannya pada waktunya kecuali Ia.(Kiamat itu) berat menekan di langit dan di bumi . Tiada ia datang kepadamu , kecuali se- konyong-2 .” Mereka akan menanyakan Kepadamu,seolah-2 kau mengetahuinya benar . Jawablah : “ Yang mengetahui hanyalah Allah , tapi kebanyakan orang tidak tahu .“ (Al A’raf /07:187) .

Seperti makhluk dan peristiwa ghaib yang lain , kiamat-pun tetap menjadi rahasia Allah . Kita hanya diberi tahu mengenai tanda-2-nya berikut fenomena yang akan terjadi pada hari yang dijanjikan tersebut .Gambaran mengenai hari kiamat didalam Al-Qur’an dapat dikelompokkan dalam tiga episode sebagai berikut :

Pertama : Gambaran tentang sa’at-sa’at terjadinya kiamat itu sendiri (the armageddon) . Disini di gambarkan suatu peristiwa yang sangat dahsyat , bagaimana bumi dan langit dihancurkan se-hancur-2-nya , dan tak ada secuil-pun tempat di bumi dan di langit yang bisa dipakai untuk tempat pelarian atau besembunyi bagi makhluk yang ada , semuanya binasa , tak satu-pun makhluk yang bisa selamat dari bencana yang maha dahsyat tersebut , kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT. ;

Kedua : Gambaran tentang hari-2 setelah terjadinya peristiwa kiamat yang luar biasa dahsyat tersebut. Pada hari-2 itu dibangkit kanlah seluruh makhluk dari lubang kuburnya dan dibuka sidang pengadilan/hisab untuk semua makhluk atas semua amalan dan perbuatan mereka selama hidupnya (the judgement day) . Semua dikumpulkan di padang Mahsyar yang amat luas dan sangat panas . Satu persatu ditimbang amalannya dengan adil se-adil-2-nya , tanpa sebiji dzarrahpun amal yang tidak diperhitungkan . Bagi mereka yang amalan baiknya lebih berat , akan menerima buku amalannya dengan tangan kanannya , karenanya mereka di sebut golongan kanan . Adapun yang amalan jeleknya lebih berat timbangannya , akan diterimakan bukunya melalui tangan kirinya , dan mereka disebut golongan kiri ;

Ketiga : Gambaran tentang pembalasan (reward and penalty) kepada seluruh hamba Allah , manusia , jin , dan makhluk-2 lainnya . Bagi mereka yang termasuk dalam golongan kanan karena amalan (kebaikan)-nya serta kepatuhannya kepada Allah SWT. , dimasukan dalam taman-2 sorga (paradiso) yang penuh dengan kenikmatan , dan luasnya seluas bumi dan langit . Sedangkan mereka yang selama hidupnya banyak melakukan kejahatan , kedurhakaan , dan tidak patuh pada perintah Allah SWT. , mereka termasuk dalam golongan kiri dan dimasukkan ke dalam neraka (inferno) . Suatu tempat yang sangat buruk dan tempat penyiksaan yang teramat mengerikan . Dan mereka semua berada di sana , baik yang di sorga mau-pun yang di neraka , hidup untuk se-lama-2-nya , kekal dan abadi .


Monday, April 6, 2009

BATAS USIA MANUSIA

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Pada suatu ketika , kami berta’ziah kerumah kerabat yang ibunya baru saja meninggal dunia . Sebagaimana biasa banyak sanak saudara dan handai tolan yang berkumpul menunggu sa’at penguburan , sambil duduk dan ber-bincang-2 . Ada seorang sahabat yang duduk disampingku bertanya berapa usia almarhumah yang baru meninggal tersebut . Aku sendiri tidak bagitu faham berapa persisnya usia almarhumah , tapi ada teman lain yang duduk disebelahnya mengatakan bahwa usia almarhumah kurang lebih delapan puluh tahun . Sahabat yang bertanya tadi kelihatan lega mendengarnya . Dan sambil meng-hitung-2 dengan jarinya ia ber kata dengan gembira , “ Umurku sekarang tigapuluh lima jadi masih ada waktu empatpuluh lima tahun lagi untuk bisa menikmati hidup di dunia ! “
Benarkah demikian ? Apakah kita bisa memperhitungkan sisa usia kita secara matematis seperti itu ? Tentu saja tidak ! Usia manusia tidak sama antara yang satu dengan lainnya . Tak seorangpun yang tahu berapa usia masing-2 diantara kita . Tak seorangpun yang tahu kapan , dimana dan bagaimana hidup ini akan berakhir . Mungkin lima tahun lagi , lima hari lagi , lima jam lagi atau bahkan lima detik lagi . Hanya Allah SWT. yang tahu . Apabila Tuhan yang Maha Berkehendak telah menetapkan sa’at kematian seseorang , tak ada apapun atau siapapun yang bisa mempercepat , menghalangi atau mengundurkannya . Semua akan terjadi sesuai dengan kehen dak-Nya . Seorang Muslim harus menyadari betapa tidak berdayanya kita menghadapi maut . Karenanya kita harus senantiasa menyiapkan diri untuk se-waktu-2 menyambut kedatangan Malaikatul Maut , kapan saja dan dimana saja . Dan tentunya harus pula mempersiapkan bekal yang cukup untuk melakukan perjalanan panjang menuju pengadilan Allah SWT di alam akhirat .

“Setiap nyawa akan merasakan kematian , dan sungguh , di hari Kiamatlah disempurnakan pahalamu . Barang siapa dijauhkan dari api (neraka) , dan dimasukkan ke dalam Sorga , sungguh , ialah yang beroleh kemenangan . Dan kehidupan di dunia hanyalah kesenangan tipuan . “ (Ali ‘Imran / 03:185)

“Bagi setiap umat ada ajal ditentukan . Maka bila tiba ajalnya ,tiada mereka dapat menundanya (walau) sesa’at , dan tiada mereka dapat mendahulukan(nya) . “ (Al A’raf / 07 :34)

“Dan tiada Kami berikan kepada manusia sebelummu hidup abadi . Karena itu , apakah mereka jika kau mati , hidup abadi ? # Setiap orang merasakan mati . Kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan . Dan kepada Kami kamu dikembalikan . “ (Al Anbia’ / 21:34-35)

“Sungguh , pada Allah ilmu tentang sa’at (kiamat) . Ia-lah yang menurunkan hujan , dan Ia-lah yang mengetahui apa yang ada dalam rahim . tiada seorangpun yang tahu apa perolehannya esok hari . dan tiada seorangpun tahu di negeri mana ia akan mati . Sungguh , Allah Maha Mengetahui , Maha Mendalami sega la masalah .” (Luqman/31:34)

“Katakanlah,“Tiada berguna bagimu melarikan diri dari kematian ,atau pembunuhan . dan jika (kamu berhasil melarikan diri) , kamu hanya merasakan kesenangan sebentar saja ! “ (Al Ahzab / 33:16)

Meskipun demikian kita tidak boleh memegang prinsip , bahwa hidup ini sepenuhnya hanya mempersiapkan bekal akhirat saja , dan mengabaikan kebutuhan kita selama hidup di dunia . Tidak demikian ! Dua-2-nya haruslah menjadi perhatian kita . Bagaimana kita bisa mempersiapkan bekal akhirat dengan se-baik-2-nya apabila kebutuhan dunia kita tidak tercukupi dengan baik ? Ada kalimat bijak yang mengajarkan kepada kita ,“ Kejarlah duniamu seakan kau akan hidup seribu tahun lagi , dan kejarlah akhiratmu seakan kau akan mati besok pagi ! “ Artinya bekerjalah untuk mencari rezeki se-banyak-2-nya sepertinya kita masih akan hidup lama sekali , tapi beribadahlah dengan sungguh-2 dan se-banyak-2-nya sepertnya kita sudah mendekati sa’at kematian .Tuhan-pun melalui ayat-Nya dalam Al Qur’an , mengajarkan kepada hamba-2-Nya untuk senantiasa ber do’a memohon diberikan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dijauhkan dari api neraka .

“Dan diantara mereka ada yang berdo’a , “ Tuhan kami ! Berilah kami kebaikan diatas dunia, dan (berilah kami) kebaikan di akhirat . Lindungilah kami dari azab api (neraka) ! “(Al Baqarah / 02:201)

Namun demikian , harus selalu kita tanamkan dalam hati sanubari kita bahwa rezeki akhirat lebih utama daripada rezeki dunia . Kalaupun kita bekerja dengan sungguh-2 mengejar kebutuhan duniawi , kita haruslah menyikapinya bahwa itu sekedar sebagai prasarana saja dalam mengejar kebutuhan akhirat kita . Karenanya , kita haruslah senantiasa menjaga nilai-2 islami dalam pekerjaan kita , yang bebas dari pelanggaran terhadap larangan-2 agama . Dan senantiasa membersihkan harta kita dengan menyisihkan sebagian untuk membantu saudara-2 kita yang membutuhkan , dan pihak-2 lain yang berhak menerimanya , seperti fakir miskin , orang yang dililit hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , orang yang kesulitan dalam perjalanan , orang yang sedang berjuang di jalan Allah , mualaf yang perlu dihibur hatinya dan hamba sahaya . Dalam mencari rezeki porsi akhirat seyogyanya lebih diutamakan dari porsi dunianya .Jangan dibalik ! Siang malam mati-2an mengejar harta , tapi urusan ibadah di nomor duakan atau bahkan diabaikan sama sekali .

“Merekalah orang-2 yang membeli kehidupan dunia dengan mengorbankan (kehidupan) akhirat . maka tiada diringankan baginya azab , dan tiada mereka beroleh pertolongan .”(Al Baqarah / 02:86)

“Mereka menanyakan kepadamu , apa yang harus mereka nafkahkan ? Jawablah , “ Apa saja yang baik kamu nafkahkan , (haruslah kamu nafkahkan) . Kepada kedua orang tua (mu), kepada kerabat, anak yatim, orang miskin , Dan orang (yang terlantar) dalam perjalanan. Dan segala yang baik kamu kerjakan, Sungguh, Allah mengetahuinya .” (Al Baqarah / 02:215)

“Hai orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang kami berikan kepadamu , sebelum datang hari (akhirat) , manakala tidak ada jual beli , tidak ada persahabatan , dan tidak ada perantaraan . Orang yang ingkar , merekalah orang yang dhalim .” (Al Baqarah / 02:254)

“Bukankah kehidupan didunia ini hanya permainan dan senda gurau ? lebih baik kediaman akhirat bagi mereka yang takwa (kepada tuhan). Maka tiadakah kamu mengerti juga ? “(Al An’am / 06:32)

“Dan jangan layangkan pandanganmu kepada kenikmatan yang Kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka . Itu (hanyalah) kembang kehidupan dunia , supaya dapat Kami dengan demikian menguji mereka . Tapi rezeki tuhanmu lebih baik dan lebih kekal .” (Thaha / 20:131)

“Dan segala sesuatu yang diberikan kepadamu, hanyalah kenikmatan hidup di dunia dan perhiasannya . Tapi apa-2 yang ada pada Allah , lebih baik dan lebih lestari . Tiadakah kamu paham ? “(Al Qashash / 28:60)

“Kehidupan di dunia ini hanyalah senda gurau dan main-2 belaka . sungguh , negeri akhirat itulah se-benar-2nya hidup , kalau mereka tahu .” (Al Ankabut /29:64)

“Ketahuilah olehmu , “sungguh , kehidupan didunia hanyalah permainan dan hiburan . ber-megah-2 dan adu kesombongan , berlomba kekayaan dan keturunan . dapat diumpamakan seperti hujan . tanam-2-an (yang ditumbuhkannya) menakjubkan para petani , kemudian menjadi layu . lalu tampak menjadi kuning , kemudian luluh karena kering . tapi di akhirat ada azab yang dahsyat, (dan ada pula) ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya . kesenangan didunia hanyalah kesenangan tipuan .” (Al Hadid / 57:20)

“Sungguh, telah beruntung orang yang menyucikan diri ,# Menyebut nama tuhannya dan menjalankan shalat .# Tapi tidak , kamu lebih suka kehidupan di dunia ,# Padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal .” (Al A’la / 87:14-17)

Dengan demikian jelas , bahwa maut selalu mengintai kita setiap sa’at . Tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Tidak pula bisa direnca nakan kapan dan dimana kita akan meninggal dunia . Pertanyaannya adalah , sudah siapkah kita menghadapinya ?
Apabila kita mau berfikir , berapa lamalah manusia tahan hidup di dunia ini ? Nabi Nuh AS pernah hidup di dunia sampai dengan usia sembilan ratus limapuluh tahun . Namun demikian , untuk ukuran akhirat beliau hidup kurang dari satu hari . Karena satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun dalam perhitungan kita di dunia . Pada masa kini, dunia sudah semakin tua , lingkungan semakin rusak ,bumi semakin panas, polusi di mana-2 , muncul ber-macam-2 penyakit yang aneh-2 dan mematikan . Kemampuan hidup manusiapun semakin pendek . Ukuran normal usia manusia sekarang berkisar antara enampuluh sampai tujuhpuluh tahun , diatas itu sudah termasuk manusia langka . Lalu diukur dengan ukuran akhirat , berapa lamakah hidup kita di dunia ini ? Tidak sampai sepersepuluh hari . Apabila satu hari di akhirat juga menggunakan durasi duapuluh empat jam , maka manusia hanya mampu hidup di dunia selama kurang lebih dua jam akhirat . Alangkah tidak berartinya hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang abadi . Dan alangkah ruginya , apabila kita tidak mempersiapkan kehidupan akhirat dengan se-baik-2-nya . Secara matematis kita bisa berhitung . Alangkah untungnya , apabila kita mengisi hidup kita yang cuma kurang lebih dua jam akhirat tersebut , dengan beriman kepada Allah SWT. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya , serta melakukan amalan-2 shalih lainnya . Dan sebagai imbalannya , kita akan memperoleh kehidupan Sorga yang penuh dengan kenikmatan , se-lama-2-nya . Itulah janji Allah SWT dan Tuhan selalu menepati janjinya . Sebaliknya , alangkah ruginya , apabila dalam waktu dua jam akhirat tersebut , kita terlena dalam kemewahan dan kenikmatan dunia , lupa atau melupakan perintah dan larangan-2-Nya . Kita akan menghadapi siksa neraka yang pedih dan menyakitkan , juga se lama-2nya .

“Bukanlah kebajikan bahwa kamu memalingkan mukamu arah ke timur dan ke barat . Tapi orang yang baik , adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian , kepada para malaikat , al kitab , dan para nabi, dan memberikan harta benda , betapapun disayangi, kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin , kepada orang (terlantar) dalam perjalanan , dan orang pe-minta-2 . Dan dalam usaha memerdekakan hamba sahaya , mendirikan shalat dan membayar zakat. Orang yang memenuhi perjanjian , jika mereka membuat perjanjian , dan orang yang bersabar dalam kemelaratan , dalam penderitaan , dan semasa peperangan , merekalah orang yang benar , merekalah orang yang takwa .” (Al Baqarah / 02: 177)

“Segala yang dijanjikan kepadamu,akan terjadi, dan tiada kamu dapat menggagalkannya .” (Al An’am / 06:143)

“Kepada-Nya-lah kamu kembali semuanya . janji Allah adalah benar . Ia-lah yang memulai penciptaan , kemudian mengulanginya , supaya dapat memberi pahala kepada orang yang beriman , dan melakukan kebaikan dengan keadilan . tapi orang yang kafir , bagi mereka minuman air mendidih , dan azab yang pedih menyakitkan , karena kekafirannya .” (Yunus / 10: 04)

“Orang-2 yang beriman , dan melakukan amal kebaikan , bagi mereka taman-2 Firdausi sebagai tempat kediaman .# Mereka tinggal di dalamnya se-lama-2nya . tiada mereka ingin pindah dari sana .” (Al Kahfi / 18:107-108)

“Namun mereka meminta kepadamu , supaya azab disegerakan , tapi Allah tiada menyalahi janji-Nya . Sungguh , satu hari pada tuhanmu seperti seribu tahun dalam perhitunganmu .” (Al Hajj /22:47)


SEMUA MAKHLUK PASTI MATI

Mati merupakan satu kepastian yang harus dilalui oleh setiap manusia dalam proses perpindahan dari alam dunia menuju alam akhirat . Sebagaimana halnya proses yang terjadi sa’at anak manusia dilahirkan dari rahim ibunya , kemudian menjadi dewasa , dan kemudian menjadi tua . Demikian pula proses kehidupan manusia dari mulai matanya terbuka melihat dunia yang fana , kemudian mendengar suara orang tua dan sanak kerabatnya , kemudian belajar mengenal tuhan dan segala ciptaannya , kemudian berfikir tentang proses penciptaan alam raya dan segala isinya , kemudian melakukan segala aktivitas dan amalan sesuai dengan kodratnya sebagai manusia , dan kemudian mati . Jadi mati merupakan suatu hal yang pasti akan terjadi . Tidak bisa ditunda atau disegerakan , apalagi dihindarkan . Jadi , tak ada gunanya kita takut mati , karena pasti terjadi . Yang perlu kita pikirkan bukan matinya itu sendiri , tapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mati .

Pada suatu hari , datang seorang Badui pedalaman menghadap Nabi Muhammad SAW , dan berkata , “ Ya , Rasulullah ! Sesuai dengan petunjukmu , aku telah beriman kepada Allah SWT. dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah . Aku menjalankan shalat lima waktu . Pada bulan Ramadhan aku berpuasa . Aku juga membayar zakat sesuai dengan kemampuanku . Aku sudah pernah sekali melakukan ibadah haji ke Baitullah . Apakah aku akan masuk Sorga ? “ Rasulullah tersenyum kecil dan bersabda , ” Ya , kamu akan masuk sorga ! “ Dengan perasaan lega sang Badui mohon pamit , mengucapkan salam dan kemudian pergi .
Dari contoh kecil diatas , kita bisa mengambil pelajaran , bahwa jalan menuju sorga itu tidak sulit . Apabila kita mengamalkan ajaran Rasulullah SAW dengan ikhlas , meskipun hanya menjalankan yang wajib-2 saja , dan tidak mengotorinya dengan melakukan perbuatan-2 yang termasuk dosa besar , Insya’ Allah , kita akan termasuk ahli Sorga sesuai dengan janji-Nya . Dan janji Allah adalah benar .

“Jika kamu menjauhi dosa-2 yang besar dari dosa-2 yang terlarang bagimu , akan kami bebaskan kamu dari segala dosamu (yang kecil) . dan kami masukkan kamu ke dalam (Sorga) yang mulia .” (An Nisa ‘/04:31)

“Dan tiada kami berikan kepada manusia sebelummu hidup abadi, karena itu, apakah mereka , jika kau mati , hidup abadi ? # Setiap orang merasakan mati . kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan . dan kepada Kami kamu dikembalikan .” (An (Nisa’/21:34-35)

“Setiap jiwa akan merasakan mati. kemudian kepada kami kamu dikembalikan.# Dan mereka yang beriman dan beramal shalih, kepada mereka akan Kami berikan perumahan di Sorga,serambi-2 yang tinggi,dibawahnya mengalir sungai-2 .mereka berdiam didalamnya se-lama-2-nya . balasan yang nikmat bagi orang beramal shalih . # Orang-2 yang sabar dan tawakal kepada tuhannya .” (Al Ankabut/29:57-59)

“Dengan pertolongan Allah. (Allah) menolong siapa saja yang Ia berkenan. Ia Maha Perkasa , Maha Penyayang. # (Itu adalah) janji Allah . tiada pernah Allah menyalahi janji-Nya , tapi kebanyakan orang tidak mengetahui . # Mereka mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia , tapi tentang akhirat mereka tidak peduli.” (Ar Rum/30:05-07)

“Dan bagi orang yang menjauhi dosa-2 yang besar dan perbuatan-2 yang keji.dan bila mereka marah, (masih juga) memberi ma’af. # Dan bagi orang yang mematuhi seruan tuhannya dan mendirikan shalat, dan urusan mereka di musyawarahkan antara sesamanya . (mereka) yang menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepadanya .# Dan bagi mereka yang bila kedhaliman menimpa dirinya , dapat membela dirinya sendiri .# Ganjaran bagi suatu kejahatan, adalah (hukuman)kejahatan yang setimpal . Tapi barang siapa memberi ma’af, dan menciptakan perdamaian , maka pahalanya pada Allah. Sungguh, (Allah) tiada menyukai orang yang melakukan kedhaliman .“ (Asy Syura/42:37-40)

Sebagaimana waktu kita dilahirkan di dunia , kita datang seorang diri . Waktu kita harus meninggalkan dunia ini , kita pergi seorang diri pula . Bedanya , kita datang ke dunia dalam keadaan suci tidak punya dosa dan tidak tahu apa-2 . Kita pergi meninggalkan dunia , membawa pengetahuan , kenangan hidup , catatan amal dan catatan dosa sebagai bekal menghadap Yang Maha Esa . Mana yang lebih besar , amal shalihkah atau justru dosa kita yang lebih berat ? Itulah yang akan diperhitungkan dan ditimbang dalam pengadilan Allah SWT, untuk menentukan dimana kita akan ditempatkan disana , Sorgakah atau Neraka Jahanam . Waktu kita mengahadap Allah , kita datang sendiri-2 . Tak seorangpun yang akan menemani kita , apakah ia bapak , anak , suami , isteri , kerabat , handai tolan , ataupun relasi bisnis . Nobody ! Bahkan Malaikat-pun tidak bisa memberikan syafa’at tanpa izin Allah SWT. Sendirian kita akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang telah kita lakukan di dunia . Tak ada bantuan hukum atau pengacara yang akan mendampingi dan membantu pembelaan kita . Kecuali , anggota badan kita sendiri , seperti mata , telinga , tangan , kaki dan lain-2 yang akan berbicara sendiri-2 memberikan kesaksian yang tidak terbantahkan . Pengadilan Tuhan akan berjalan dengan sangat adil dan sangat rinci memperhitungkan setiap amal perbuatan kita selama hidup di dunia . Tak sebiji zarah (atom) pun yang luput dari perhitungan . Suap , sogok , ataupun kesaksian palsu , tidak akan mempunyai pengaruh dan mampu mengobah keputusan Allah SWT. Seperti itulah keadaan yang akan kita hadapi nanti setelah kita mati . Dibangkitkan kembali pada hari Kiamat . Menghadapi peradilan dan menerima keputusan Allah atas segala amal pebuatan kita selama hidup di dunia yang sangat pendek ini .

“ Ia menghitung mereka , dan menghitung mereka dengan hitungan (yang teliti) .# Setiap mereka datang kepada-Nya pada hari Kiamat seorang diri . “ (Maryam /19:94-95) .

Nah , menyadari hal yang demikian , sebaiknya setiap hari sebelum tidur , kita melakukan evaluasi serta introspeksi diri , apa saja yang telah kita lakukan sepanjang hari . Apabila dalam perhitungan kita ternyata banyak dosa yang telah kita lakukan , segeralah mohon ampunan-Nya dengan shalat dan bersabar . Berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi besok pagi . Dengan demikian , mudah-2-an , kita bisa membuat hari-2 kita lebih bermakna . Hari ini lebih baik dari kemarin , dan besok lebih baik lagi daripada hari ini . Insya’ Allah , di akhirat kita termasuk golongan yang beruntung , masuk kedalam Sorga-Nya bersama orang-2 yang shalih . Amin Ya Robbal ‘Alamin .

“Sungguh , Allah tiada (pernah) menganiaya orang seberat zarrah . Dan jika ada sesuatu kebaikan (dilakukan orang) , Ia melipat-gandakannya , dan diberi-Nya pahala yang besar dari pada-Nya .“ (An Nisa ‘/04:40)

“Dan barang siapa berbuat dosa , ia sungguh melakukannya atas kerugian sendiri . Allah maha tahu , maha bijaksana .”(An Nisa ‘/04:111)

“Barang siapa melakukan amal baik , baginya sepuluh kali lipat amalnya yang sama . dan barang siapa melakukan perbuatan jahat , maka kepadanya diberi hukuman tiada lebih dari kejahatannya yang sama . dan tiada mereka dianiaya .”(Al An‘am/06:160)

“Jika mereka mendustakan kau , katakan , “ bagiku amalku , dan bagimu amalmu . Kamu tiada bertanggung-jawab atas apa yang aku lakukan , dan aku tidak bertanggung-jawab atas apa yang kamu lakukan .” (Yunus/10:41)

“Hendaknya kamu memohon ampun dari Tuhanmu , dan kemudian bertaubat kepada-Nya , niscaya ia memberimu nikmat yang menye nangkan , sampai waktu yang ditentukan . ia memberikan karunia-nya kepada setiap orang yang dilimpahi-nya dengan karunia .tapi jika kamu berpaling , sungguh , aku kuatir kamu mendapat azab pada hari yang dahsyat .” (Hud/11:03)

“Janganlah ikuti apa yang tiada kamu ketahui . Sungguh , pendengaran , penglihatan , dan perasaan hati , masing-2 akan dimintai pertanggung-jawaban .“ (Al Isra ‘/17:36)

“Hari itu tiada syafa’at akan berguna , kecuali dari orang yang mendapat izin dari (Tuhan) Maha Pemurah , dan perkataannya diridhai-Nya .” (Thaha /20:109)

“Tiadalah seseorang pemikul beban akan memikul beban orang lain . jika seseorang yang berat bebannya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya , tiada sedikitpun beban itu akan dipikulkan untuknya oleh orang lain , sekalipun keluarga dekat . Yang dapat kamu beri peringatan , hanyalah mereka yang takut akan (azab) Tuhannya , (sekalipun) mereka tidak melihat-nya , dan mereka yang mendirikan shalat . barang siapa bersuci diri , hanyalah bersuci diri untuk (kepentingan) dirinya sendiri . kepada Allah (segala sesuatu) kembali .”(Fathir/35:18)

“Bahwa tiada pemikiul beban akan memikul beban orang lain ? # Bahwa tiada yang orang dapatkan kecuali yang ia usahakan ? # Dan bahwa usahanya akan kelihatan nantinya , # Kemudian iapun mendapat ganjaran balasan yang sempurna ? # Dan bahwa kepada Tuhanmu akhirnya kau kembali ? # Dan bahwa Ia-lah yang menjadikan orang tertawa dan berurai air mata ? # Bahwa Ia-lah yang mematikan dan yang menghidupkan .” (An Najm/38-44)

“Dan betapa banyak malaikat di langit yang syafa’atnya tiada berguna sedikitpun , kecuali setelah Allah memberi izin kepada siapa yang Ia berkenan , dan (kepada siapa) yang Ia ridhoi .”(Al An’am /53:26)

“Maka barang siapa melakukan kebaikan seberat zarrah , ia pasti ‘kan melihatnya !# Dan barang siapa melakukan kejahatan seberat zarrah , Ia (pun) pasti ‘kan melihatnya . “(Az Zilzal /99:07-08)