Monday, April 6, 2009

ANAK MANUSIA


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

“Allah , Ia-lah yang menciptakan kamu , kemudian memberimu rezeki , kemudian mematikan kamu , dan kemudian menghidupkan kamu (lagi) . Apakah diantara apa yang kamu persekutukan itu , ada yang dapat melakukakan salah satu dari semua itu ? Maha Suci (Tuhan) dan Maha Tinggi diatas (sekutu-2) yang mereka persekutukan (Ia) dengan-Nya ! “ (Ar Rum / 30:40)

KELAHIRAN ANAK MANUSIA

Seorang anak manusia lahir di dunia dalam kesendirian . Ada yang lahir normal , ada pula yang dilahirkan secara tidak normal . Ada yang kehadirannya di dunia disambut dengan gembira penuh kebahagiaan oleh kedua orangtuanya , kerabat dan handai tolan . Namun ada yang kelahirannya justru disambut dengan kesedihan , bahkan ada yang menganggapnya sebagai aib keluarga . Ada yang lahir di istana atau dalam keluarga yang kaya raya , ada pula yang dilahirkan dikolong jembatan dalam keluarga fakir miskin yang hina papa . Ada yang hadir di dunia dalam keadaan sempurna lengkap anggota badan dan sehat pancainderanya . Banyak juga yang dilahirkan dalam keadaan cacat dan sakit-sakitan . Meskipun anak-2 manusia tersebut ber-beda-2 dalam cara , kondisi dan keadaan fisiknya waktu dilahirkan , mereka hadir di dunia dalam keadaan yang sama yakni tidak tahu apa-2 , dan suci bersih tanpa dosa seperti kertas putih tanpa setitikpun noda yang mengotori nya . Tidak ada anak manusia yang dilahirkan dengan menanggung dosa keturunan , dosa orang tua atau dosa bawaan . Tidak ada anak halal atau anak haram . Semuanya suci tidak punya dosa dan tidak pula dibebani dosa orang tuanya .

“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu , sedang kamu tidak tahu suatu apa , dan memberimu penglihatan , pendengaran , dan hati , supaya kamu bersyukur kepada (Nya) . “ (An Nahl / 16:78)

Kehadiran anak manusia didunia merupakan takdir Allah SWT. Bagaimana ia akan hidup , berapa lama ia akan hidup , dimana ia akan hidup , apakah ia akan berkeluarga , apakah ia akan memperoleh keturunan , berapa banyak isteri dan anak cucunya , bagaimana ia menghidupi keluarganya , kapan dan dimana ia akan meninggal dan bagaimana cara matinya , khusnul khotimah atau su’ul khotimah ? Semuanya telah digariskan oleh Allah SWT. Tak seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi . Dan tak satupun orang yang bisa meramalkan nasib seseorang . Sungguh , manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak berdaya . Yang bisa dilakukan hanyalah berusaha dan berdo’a , Tuhan-lah yang menentukan nasibnya (Men propose , God disposes) . Namun demikian Tuhan yang Rahman dan Rahim , akan mengobah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut berusaha dengan sungguh-2 merobah nasibnya sendiri .

“ Hai manusia ! Jika kamu ragu-2 mengenai kebangkitan , maka sungguh , Kami telah ciptakan kamu dari tanah , kemudian dari setetes mani , kemudian dari segumpal darah , kemudian dari segumpal daging , sebagian berbentuk (bagus) , sebagian lagi tidak berbentuk , supaya Kami dapat menjelaskan (kekuasaan Kami) kepadamu . Dan Kami taruh dalam rahim siapa yang Kami kehendaki ,sampai waktu yang ditentu kan . Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai anak (bayi) , hingga kamu mencapai usia dewasa . Diantara kamu ada yang dimatikan , dan diantara kamu ada yang kembali menjadi pikun karena usia lanjut , sehingga tidak mengetahui sesuatu, sesudah mempunyai pengetahuan . Dan kamu lihat bumi terhampar gersang , tapi ketika Kami turunkan hujan diatasnya , iapun bergerak dan subur mengembang , menumbuh kan berbagai tanaman indah (ber-pasang-2an).# Demikianlah (adanya) , karena Allah , Ia-lah Yang Hak , karena Ia-lah yang menghidupkan yang mati, dan Ia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu . “ (Al Hajj / 22:05-06)

“Yang demikian itu karena Allah tiadakan mengobah nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada suatu kaum , jika (kaum itu) tiada mengobah keadaannya sendiri . Dan Allah Maha Mendengar , Maha Mengetahui . “ (Al Anfal/08:53)

“ ..Sungguh , Allah tiadakan mengobah (nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada) suatu kaum , jika tiada mereka mengobah keadaannya sendiri . Dan bila Allah menghendki keburukan bagi suatu kaum , maka tiada orang dapat menolaknya , dan tiada pelindung baginya selain (Allah). “ (Ar ra’d/13:11)

Satu lembar kertas yang putih bersih tanpa noda , bisa dijadikan satu lembar kertas berharga , namun dapat juga hanya menjadi kertas pembungkus kacang rebus yang tidak ada nilainya . Semua tergantung dari pemilik kertas tersebut . Demikian juga seorang anak . Ia bisa dibentuk dan dididik menjadi seorang manusia yang berguna bagi dirinya sendiri , orang tuanya , masyarakatnya , agama dan tanah airnya , tapi bisa juga ia menjelma menjadi manusia durhaka , sampah masyarakat , pengkhianat bangsa atau pun penjahat kelas kakap . Semua tergantung dari bagaimana cara orang tuanya memperlakukan si anak tersebut . Seorang anak manusia bisa diwarnai , dengan memberikan kasih sayang , memberikan pendidikan yang baik , memandu pengembangan bakat nya , serta mengawasi dan mengarahkan komunitas pergaulannya . Apabila anak dibesarkan dengan kasih sayang ia akan menjadi seorang manusia santun yang penuh welas asih , sayang kepada keluarga , sahabat , handai tolan dan sesama . Apabila ia dibesar kan dengan kebencian dan ketidakpedulian , iapun akan menjadi dewasa sebagai orang yang kasar , tidak peduli terhadap peraturan , tidak menghormati hukum , dan penuh kebencian terhadap orang lain . Apabila kita memberikan pendidikan yang baik , ia akan menjadi orang yang berilmu dan hidup dalam kemuliaan . Sebaliknya , apabila kita membiarkannya hidup “semau gue” tanpa pengarahan yang memadai , ia akan menjadi liar , urakan dan tidak mengenal batas kesopanan . Disamping itu , watak dan bakat yang merupakan anugrah Allah SWT. serta pengaruh pergaulan dan lingkungan , mempunyai peran yang tidak kurang pentingnya dalam mewarnai dan membentuk kepribadian anak tersebut .

Jadi , apakah sang anak akan menjadi seorang anak shalih atau jadi anak durhaka , peran orang tua sangatlah dominan . Anak adalah titipan Allah SWT. Kewajiban kita sebagai orang tua adalah menghidupi , memelihara , melindungi serta mendidiknya sampai usia dewasa . Apabila kita menyayangi , mendidik dan mendo’akannya dengan ikhlas karena Allah semata , insya’ Allah , Tuhan akan menjadikannya seorang anak yang shalih yang merupakan bagian dari amal Jariyah kita . Sebaliknya apabila kita me-nyia-2-kannya , memperlakukannya dengan kasar dan membiar kannya hidup dalam lingkungan yang buruk , boleh jadi , Tuhan akan membiarkannya pula menjadi anak durhaka yang akan menjadi beban yang harus kita pertanggung-jawabkan nanti di akhirat .

“Ketahuilah bahwa kekayaanmu dan anak-2mu hanyalah ujian (bagimu) . Dan bahwa Allah , pada-Nya-lah pahala yang besar .“ (Al Anfal / 08:28)

“Jangan bunuh anak-2mu karena takut kemiskinan. Kamilah yang memberi rezeki kapada mereka , dan juga kepada kamu . Sungguh , membunuh mereka suatu dosa yang besar .“ (Al isra’/17:31)

“Suruhlah keluargamu shalat , dan sabarlah melakukannya . Tiada kami meminta rezeki dari padamu . Kamilah yang memberimu rezeki . Kesudahan (yang baik) bagi orang yang takwa . “ (Thaha / 20:132)

“Hai orang yang beriman ! Diantara isteri-2-mu dan anak-2-mu , ada yang menjadi musuh bagimu. Maka waspadalah terhadap mereka ! Tapi bila kamu ma’afkan, kamu tidak marahi mereka , dan ampuni (kesalahan mereka) , sungguh , Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang .# Kekayaanmu dan anak-2-mu hanyalah cobaan (bagimu) , Tapi Allah , pada-Nya-lah pahala melimpah .# Maka bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu . Dengarlah , dan ta’atlah . Berilah nafkah yang baik demi keuntungan dirimu . Barang siapa terpelihara dari kekikiran dirinya , merekalah yang beroleh kejayaan . “ (At Taghabun / 64:14-16)














KEWAJIBAN ORANG TUA

Setiap orangtua berkewajiban mendidik anaknya dengan se baik2nya agar menjadi manusia shalih yang berguna bagi agama , nusa dan bangsa . Dan lebih-2 , berguna bagi kebahagiaan orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat . Orang tua bertanggung jawab di hadapan Allah SWT terhadap pendidikan anak-2nya karena merekalah generasi yang akan memegang tongkat estafet perjuangan agama dan kekhalifahan di muka bumi ini . Apabila pendidikan terhadap anak dilakukan dengan baik , insya’ Allah , jadilah ia seorang anak shalih yang akan mengantar kebahagiaan orang tuanya baik di dunia maupun di akhiratnya . Sebaliknya apabila orang tua mengabaikan pendidikan terhadap mereka , sang anak bisa terjerumus kedalam kenistaan dan kedurhakaan yang akan mendatangkan kesengsaraan kepada kedua orang tuanya di dunia maupun di akhirat nanti . Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadist Nabi , bahwa Rasulullah pernah menegaskan bahwa , “ Setiap kamu adalah pemimpin , dan akan dimintai pertanggung-jawaban atas orang yang dipimpinnya “ .Diriwayatkan pula bahwa , Rasulullah pernah bersabda , “Demi Allah , bahwa petunjuk yang diberikan Allah SWT. kepada orang melalui dirimu itu lebih baik bagimu daripada kekayaan yang banyak “ . Artinya , bahwa mendidik anak hingga berhasil mendapat petunjuk Allah SWT. , merupakan kekayaan yang tidak ada bandingannya .

Yang pertama harus dilakukan oleh orangtua dalam mendidik anak adalah menanamkan nilai Tauhid sejak dini . Rasulullah bersabda , “ Ajarilah anak-2mu kalimah La ilaha illa Allah sewaktu mulai berbicara , dan tuntunlah mereka membaca kalimah tersebut sewaktu menghadapi kematian .” Dari riwayat ini kita bisa meng-elaborate , bahwa sejak usia dini kita harus mengajarkan anak2 mengenal Tuhannya . Kita biasakan ia mendengar bacaan ayat-2 suci Al Qur’an , kita biasakan ia melihat orang shalat dan sedikit demi sedikit kita ajari mengucapkan kalimah-2 toyyibah . Dan dengan berkembangnya usianya , kita tambah porsinya dengan menceritakan kisah-2 keteladanan para nabi dan sahabat-2 dekat nya . Kemudian mulai kita perkenalkan dengan kitab suci Al Qur’an melalui bacaan surat-2 pendek (Jus Amma) . Kita ajarkan nilai-2 akhlak mulia , patuh kepada orangtua , menjaga sopan santun dalam pergaulan , tidak boleh berbohong , jujur , amanah dan lain-2 . Setelah sampai pada usia sekolah , kita masukkan kedalam lembaga pendidikan umum yang terbaik sesuai dengan kemampuan sang anak serta kemampuan pembiayaan yang kita miliki . Kalau memungkinkan , usahakanlah bisa masuk ke sekolah yang memperhatikan dan mengajarkan nilai-2 islami . Diluar sekolah , sebagai orang tua kita harus tetap memantau aktivitas serta ruang lingkup pergaulannya . Yang tidak kurang pentingnya adalah , selalu mendo’akan agar anak-2 kita senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah SWT menjadi anak shalih atau shalikhah .
Namun demikian Tuhan tetap mempunyai hak prerogative untuk menentukan nasib seseorang termasuk anak-2 kita . Yang penting bagi orangtua adalah berusaha dengan sungguh-2 dalam memberikan pendidikan yang baik , dan selalu berdo’a memohon pertolongan Allah SWT.
Dalam riwayat-2 lama dikisahkan bagaimana Qobil anak pertama Nabi Adam AS tumbuh menjadi seorang pemuda yang kasar dan brangasan . Karena iri hati dan sifat angkaranya yang kelewat batas , akhirnya ia tega membunuh adiknya sendiri Habil . Dan jadilah ia seorang pembunuh yang pertama di dunia . Kan’an , salah satu putera Nabi Nuh AS menjadi pembangkang terhadap ajaran ayahnya . Ia menolak dengan keras ajakan nabi Nuh untuk menyem bah Tuhan Yang Maha Esa . Iapun dengan angkuhnya , menolak ajakan bapaknya waktu diajak naik bahtera guna menyelamatkan diri dari ancaman maut banjir besar yang melanda dunia , yang merupakan azab Allah terhadap kaum Nuh yang ingkar .Akhirnya ia mati tenggelam ditelan banjir , meskipun ia telah berusaha melari kan diri naik ke puncak sebuah bukit yang paling tinggi .
Nabi Adam AS dan Nabi Nuh AS adalah makhluk pilihan dan utusan Allah yang mulia . Tak perlu diragukan lagi integritasnya sebagai orang tua . Mereka telah berusaha dengan penuh kesungguhan mendidik serta senantiasa mendo’akan anak-2nya , agar menjadi anak yang baik , anak yang berkualitas . Namun demikian , apabila Tuhan berkehendak lain , terjadilah apa yang dikehendaki-Nya .
Dimasa kinipun , sering kita dengar kisah tentang penjahat kakap yang ternyata anak seorang pejabat tinggi , anak seorang kiyai , atau anak seorang hartawan terpandang . Sebaliknya , ada seorang dermawan teladan yang berjiwa mulia , justru lahir dari pasangan suami isteri petani miskin atau mantan tahanan . Semua itu adalah rahasia Allah . Karenanya , jangan pernah kita berhenti berdo’a mohon pertolongan Allah SWT , agar anak-2 kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Bijaksana dan senantiasa memperoleh ridha dan petunjuk-Nya .

“Hai orang yang beriman ! mintalah pertolongan dengan kesabaran dan dengan shalat . sungguh , Allah bersama orang yg sabar “(Al Baqarah / 02:153)

“Bila hamba-2 Ku bertanya kepadamu tentang aku , maka sungguh, aku dekat . Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a , bila ia mendo’a kepada-ku . Maka hendaklah mereka mendengarkan daku dan beriman kepada-ku , supaya mereka mengikuti jalan yang lurus lempang .” (Al Baqarah / 02:186)

“Jika Allah menimpamu dengan kemalangan , tiada yang dapat menghilangkannya selain Ia . Dan jika Ia memberimu kebaikan , memang Ia berkuasa atas segala .” (Al An’am / 06:17)

“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan kerendahan hati dan suara perlahan . Sungguh , Allah tiada suka orang yang melanggar aturan.” (Al A’raf/07:55)

“Barang siapa Allah sesatkan , tiadalah baginya penunjuk jalan . (Allah) akan biarkan mereka ter-ombang-ambing dalam kejahatan .” (Al A’raf/07:186)

“Berilah peringatan kepada keluargamu terdekat.” (Asy Syu ‘ara /26:214)
























KEWAJIBAN SEORANG ANAK

Seorang anak manusia pada gilirannya mempunyai juga kewajiban dan tanggung jawab terhadap kedua orangtuanya . Allah SWT. memerintahkan kepada hamba-2-Nya untuk senantiasa berbakti kepada kedua orangtuanya . Rasulullah sejak awal telah menyala kan lampu kuning , agar setiap anak ber-hati-2 terhadap ibunya . Jangan sampai menyakiti hati ataupun badannya . Ia harus ta’at dan selalu patuh kepada perintah-2-nya . Meskipun pada dasarnya berbakti kepada kedua orangtua adalah wajib . Menghormati ibu hendaknya setingkat lebih tinggi daripada kepada seorang ayah . Karena tingkat kesulitan seorang ibu lebih tinggi dari seorang ayah , terutama pada sa’at ia mengandung , menyusui , memelihara , menjaga dan mendidik anak-2-nya sewaktu mereka masih kecil .
Thalhah as Sulami pada suatu ketika menghadap Rasulullah , dan berkata , “ Ya Rasulullah , aku ingin berjihad di jalan Allah . “ Rasulullah bertanya , “ Apakah ibumu masih hidup ? “ Thalhah men jawab , “ Benar Rasulullah , ia masih hidup , “ Rasulullah kemudian bersabda , “ Bersimpuhlah kamu dikakinya . Disanalah tempatnya sorga .” Jadi , ungkapan bahwa sorga dibawah telapak kaki ibu , mengandung pengertian bahwa setiap anak manusia berkewajiban berbakti kepada ibunya . Sorga terletak pada keridhaannya , dan neraka berada dalam kemurkaannya .

Imam Bukhari juga meriwayatkan dalam shahihnya , bahwa pada waktu seorang sahabat mengajukan pertanyaan , “ Ya rasulullah , adakah sesuatu yang engkau perintahkan kepadaku untuk melakukannya ? “ Rasulullah menjawab , “ berbaktilah kepada ibumu .” Dan Rasulullah mengulanginya sampai tiga kali , baru kemudian berkata , “ Berbaktilah kepada ayahmu .“
Bersikaplah lemah lembut kepada kedua orangtuamu , janganlah berkata kasar apalagi membentaknya . Meskipun orang tuamu tidak seiman denganmu dan memperlakukanmu dengan kasar , hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk membalas atau memperlakukan nya dengan sikap yang sama. Tetaplah hormat kepada orang tuamu dengan senantiasa menjaga kesopanan dan kesantunan . Kalaupun kita terpaksa harus menolak perintahnya karena bertentangan dengan keimanan kita , misalnya , lakukanlah dengan kelembutan dan kasih sayang , tanpa menyinggung atau menyakiti hatinya .

“Dan jangan persekutukan Ia dengan sesuatu . Berlakulah baik terhadap kedua orangtua , para kerabat, anak yatim, orang miskin, jiran yang dekat dan jiran yang jauh , teman yang rapat , orang (yang terlantar) dalam perja lanan dan hamba sahayamu. Sungguh, Allah tidak suka orang yang sombong dan besar omong.”(An Nisa’/04:36)

“Tuhanmu telah memutuskan , janganlah menyembah yang selain Ia . Berbuatlah baik kepada ibu bapakmu - jika salah satu dari keduanya atau keduanya mencapai usia tua . Janganlah katakan kepada mereka “ Cis ! ” dan janganlah bentak mereka , tapi berkatalah dengan kata-2 yang hormat.“# “Rendahkan hati terhadap keduanya karena kasih, Dan katakanlah,“ Tuhanku ! kasihilah mereka (dengan kasih) sebagaimana mereka mendidik aku semasa kecil . “” (Al Isra ’/17:23-24)

“Dan kami amanatkan kepada manusia , (supaya baik) kepada orangtuanya,(karena) ibunya telah mengandungnya dalam kelemahan demi kelemahan. dalam dua tahun ia dihentikan menyusu . (dengarlah perintah) ,“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. kepada-Ku-lah kamu kembali .# Tapi jika mereka berusaha menyuruhmu mempersekutukan dengan Daku sesuatu yang tiada pengetahuanmu tentang itu , janganlah kau turuti mereka . Namun bergaullah dengan mereka di dunia ini dengan baik , dan ikuti lah jalan orang yang kembali kepada-ku . akhirnya kepada -ku-lah kamu kembali, dan aku akan katakan kepadamu, apa yang telah kamu lakukan .” (Lukman/31:14-15)

Didalam Al Qur’an banyak diriwayatkan bagaimana Nabi-2 mulia utusan Allah , merupakan hamba-2 Allah SWT yang sangat berbakti kepada orangtuanya . Misalnya , Nabi Yahya dikisahkan dalam surat Maryam , ayat 12-14 :

“” Hai Yahya ! Berpeganglah kepada Kitab dengan kuat .” Dan Kami beri ia hikmah mengambil putusan , waktu ia masih anak-2 .# Dan kasih sayang dari Kami , dan kesucian . Dan iapun bertakwa .# Dan berbakti kepada kedua orang tuanya . Dan tiada ia sombong ataupun durhaka . “
Demikian juga dengan kisah Nabi Isa Almasih AS sewaktu masih bayi dan ibunya Maryam dituduh telah melakukan perbuatan keji karena telah melahirkan Isa tanpa seorang bapak . Kisah ini bisa kita temukan dalam surat Maryam , ayat 30-35 :

“ Berkata (si bayi) , “ Aku memang hamba Allah . Ia memberi ku Al-Kitab , dan menjadikan daku seorang Nabi .# “ Dan Ia menjadikan daku diberkati dimanapun aku berada , dan memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan memba yar zakat , selama aku bernyawa.# Serta(Ia jadikan daku) berbakti kepada bundaku . Dan tiada Ia jadikan daku sombong ataupun durhaka .#“ Selamatlah diriku pada hari aku dilahirkan , pada hari aku mati , dan pada hari aku dibangkitkan menjadi hidup (kembali) ! “# Itulah Isa putera Maryam menurut perkataan yang sebenarnya , yang mereka perselisihkan .# Tiadalah pantas bagi Allah , bahwa Ia ber putera . Maha Suci Ia ! Bila Ia memutuskan sesuatu , Ia hanya berfirman kepadanya , “Jadilah ! “ maka iapun jadilah . “

Demikianlah Allah SWT dan Rasul-Nya mengajarkan hak dan kewajiban timbal balik antara orangtua dan anak-2nya . Yang muda hormat dan patuh pada yang tua , dan yang tua melindungi dan menyayangi yang muda . Islam juga mengajarkan hubungan timbal balik yang demikian , seperti saling mengasihi , saling menyayangi dan saling menghormati , dalam hubungan antara suami isteri , antara sahabat , antara saudara , antara kolega dan hubungan antara manusia pada umumnya . Dan itulah yang dikenal sebagai Hablum minan Nas .

No comments:

Post a Comment