Monday, April 6, 2009

BATAS USIA MANUSIA

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Pada suatu ketika , kami berta’ziah kerumah kerabat yang ibunya baru saja meninggal dunia . Sebagaimana biasa banyak sanak saudara dan handai tolan yang berkumpul menunggu sa’at penguburan , sambil duduk dan ber-bincang-2 . Ada seorang sahabat yang duduk disampingku bertanya berapa usia almarhumah yang baru meninggal tersebut . Aku sendiri tidak bagitu faham berapa persisnya usia almarhumah , tapi ada teman lain yang duduk disebelahnya mengatakan bahwa usia almarhumah kurang lebih delapan puluh tahun . Sahabat yang bertanya tadi kelihatan lega mendengarnya . Dan sambil meng-hitung-2 dengan jarinya ia ber kata dengan gembira , “ Umurku sekarang tigapuluh lima jadi masih ada waktu empatpuluh lima tahun lagi untuk bisa menikmati hidup di dunia ! “
Benarkah demikian ? Apakah kita bisa memperhitungkan sisa usia kita secara matematis seperti itu ? Tentu saja tidak ! Usia manusia tidak sama antara yang satu dengan lainnya . Tak seorangpun yang tahu berapa usia masing-2 diantara kita . Tak seorangpun yang tahu kapan , dimana dan bagaimana hidup ini akan berakhir . Mungkin lima tahun lagi , lima hari lagi , lima jam lagi atau bahkan lima detik lagi . Hanya Allah SWT. yang tahu . Apabila Tuhan yang Maha Berkehendak telah menetapkan sa’at kematian seseorang , tak ada apapun atau siapapun yang bisa mempercepat , menghalangi atau mengundurkannya . Semua akan terjadi sesuai dengan kehen dak-Nya . Seorang Muslim harus menyadari betapa tidak berdayanya kita menghadapi maut . Karenanya kita harus senantiasa menyiapkan diri untuk se-waktu-2 menyambut kedatangan Malaikatul Maut , kapan saja dan dimana saja . Dan tentunya harus pula mempersiapkan bekal yang cukup untuk melakukan perjalanan panjang menuju pengadilan Allah SWT di alam akhirat .

“Setiap nyawa akan merasakan kematian , dan sungguh , di hari Kiamatlah disempurnakan pahalamu . Barang siapa dijauhkan dari api (neraka) , dan dimasukkan ke dalam Sorga , sungguh , ialah yang beroleh kemenangan . Dan kehidupan di dunia hanyalah kesenangan tipuan . “ (Ali ‘Imran / 03:185)

“Bagi setiap umat ada ajal ditentukan . Maka bila tiba ajalnya ,tiada mereka dapat menundanya (walau) sesa’at , dan tiada mereka dapat mendahulukan(nya) . “ (Al A’raf / 07 :34)

“Dan tiada Kami berikan kepada manusia sebelummu hidup abadi . Karena itu , apakah mereka jika kau mati , hidup abadi ? # Setiap orang merasakan mati . Kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan . Dan kepada Kami kamu dikembalikan . “ (Al Anbia’ / 21:34-35)

“Sungguh , pada Allah ilmu tentang sa’at (kiamat) . Ia-lah yang menurunkan hujan , dan Ia-lah yang mengetahui apa yang ada dalam rahim . tiada seorangpun yang tahu apa perolehannya esok hari . dan tiada seorangpun tahu di negeri mana ia akan mati . Sungguh , Allah Maha Mengetahui , Maha Mendalami sega la masalah .” (Luqman/31:34)

“Katakanlah,“Tiada berguna bagimu melarikan diri dari kematian ,atau pembunuhan . dan jika (kamu berhasil melarikan diri) , kamu hanya merasakan kesenangan sebentar saja ! “ (Al Ahzab / 33:16)

Meskipun demikian kita tidak boleh memegang prinsip , bahwa hidup ini sepenuhnya hanya mempersiapkan bekal akhirat saja , dan mengabaikan kebutuhan kita selama hidup di dunia . Tidak demikian ! Dua-2-nya haruslah menjadi perhatian kita . Bagaimana kita bisa mempersiapkan bekal akhirat dengan se-baik-2-nya apabila kebutuhan dunia kita tidak tercukupi dengan baik ? Ada kalimat bijak yang mengajarkan kepada kita ,“ Kejarlah duniamu seakan kau akan hidup seribu tahun lagi , dan kejarlah akhiratmu seakan kau akan mati besok pagi ! “ Artinya bekerjalah untuk mencari rezeki se-banyak-2-nya sepertinya kita masih akan hidup lama sekali , tapi beribadahlah dengan sungguh-2 dan se-banyak-2-nya sepertnya kita sudah mendekati sa’at kematian .Tuhan-pun melalui ayat-Nya dalam Al Qur’an , mengajarkan kepada hamba-2-Nya untuk senantiasa ber do’a memohon diberikan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dijauhkan dari api neraka .

“Dan diantara mereka ada yang berdo’a , “ Tuhan kami ! Berilah kami kebaikan diatas dunia, dan (berilah kami) kebaikan di akhirat . Lindungilah kami dari azab api (neraka) ! “(Al Baqarah / 02:201)

Namun demikian , harus selalu kita tanamkan dalam hati sanubari kita bahwa rezeki akhirat lebih utama daripada rezeki dunia . Kalaupun kita bekerja dengan sungguh-2 mengejar kebutuhan duniawi , kita haruslah menyikapinya bahwa itu sekedar sebagai prasarana saja dalam mengejar kebutuhan akhirat kita . Karenanya , kita haruslah senantiasa menjaga nilai-2 islami dalam pekerjaan kita , yang bebas dari pelanggaran terhadap larangan-2 agama . Dan senantiasa membersihkan harta kita dengan menyisihkan sebagian untuk membantu saudara-2 kita yang membutuhkan , dan pihak-2 lain yang berhak menerimanya , seperti fakir miskin , orang yang dililit hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , orang yang kesulitan dalam perjalanan , orang yang sedang berjuang di jalan Allah , mualaf yang perlu dihibur hatinya dan hamba sahaya . Dalam mencari rezeki porsi akhirat seyogyanya lebih diutamakan dari porsi dunianya .Jangan dibalik ! Siang malam mati-2an mengejar harta , tapi urusan ibadah di nomor duakan atau bahkan diabaikan sama sekali .

“Merekalah orang-2 yang membeli kehidupan dunia dengan mengorbankan (kehidupan) akhirat . maka tiada diringankan baginya azab , dan tiada mereka beroleh pertolongan .”(Al Baqarah / 02:86)

“Mereka menanyakan kepadamu , apa yang harus mereka nafkahkan ? Jawablah , “ Apa saja yang baik kamu nafkahkan , (haruslah kamu nafkahkan) . Kepada kedua orang tua (mu), kepada kerabat, anak yatim, orang miskin , Dan orang (yang terlantar) dalam perjalanan. Dan segala yang baik kamu kerjakan, Sungguh, Allah mengetahuinya .” (Al Baqarah / 02:215)

“Hai orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang kami berikan kepadamu , sebelum datang hari (akhirat) , manakala tidak ada jual beli , tidak ada persahabatan , dan tidak ada perantaraan . Orang yang ingkar , merekalah orang yang dhalim .” (Al Baqarah / 02:254)

“Bukankah kehidupan didunia ini hanya permainan dan senda gurau ? lebih baik kediaman akhirat bagi mereka yang takwa (kepada tuhan). Maka tiadakah kamu mengerti juga ? “(Al An’am / 06:32)

“Dan jangan layangkan pandanganmu kepada kenikmatan yang Kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka . Itu (hanyalah) kembang kehidupan dunia , supaya dapat Kami dengan demikian menguji mereka . Tapi rezeki tuhanmu lebih baik dan lebih kekal .” (Thaha / 20:131)

“Dan segala sesuatu yang diberikan kepadamu, hanyalah kenikmatan hidup di dunia dan perhiasannya . Tapi apa-2 yang ada pada Allah , lebih baik dan lebih lestari . Tiadakah kamu paham ? “(Al Qashash / 28:60)

“Kehidupan di dunia ini hanyalah senda gurau dan main-2 belaka . sungguh , negeri akhirat itulah se-benar-2nya hidup , kalau mereka tahu .” (Al Ankabut /29:64)

“Ketahuilah olehmu , “sungguh , kehidupan didunia hanyalah permainan dan hiburan . ber-megah-2 dan adu kesombongan , berlomba kekayaan dan keturunan . dapat diumpamakan seperti hujan . tanam-2-an (yang ditumbuhkannya) menakjubkan para petani , kemudian menjadi layu . lalu tampak menjadi kuning , kemudian luluh karena kering . tapi di akhirat ada azab yang dahsyat, (dan ada pula) ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya . kesenangan didunia hanyalah kesenangan tipuan .” (Al Hadid / 57:20)

“Sungguh, telah beruntung orang yang menyucikan diri ,# Menyebut nama tuhannya dan menjalankan shalat .# Tapi tidak , kamu lebih suka kehidupan di dunia ,# Padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal .” (Al A’la / 87:14-17)

Dengan demikian jelas , bahwa maut selalu mengintai kita setiap sa’at . Tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Tidak pula bisa direnca nakan kapan dan dimana kita akan meninggal dunia . Pertanyaannya adalah , sudah siapkah kita menghadapinya ?
Apabila kita mau berfikir , berapa lamalah manusia tahan hidup di dunia ini ? Nabi Nuh AS pernah hidup di dunia sampai dengan usia sembilan ratus limapuluh tahun . Namun demikian , untuk ukuran akhirat beliau hidup kurang dari satu hari . Karena satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun dalam perhitungan kita di dunia . Pada masa kini, dunia sudah semakin tua , lingkungan semakin rusak ,bumi semakin panas, polusi di mana-2 , muncul ber-macam-2 penyakit yang aneh-2 dan mematikan . Kemampuan hidup manusiapun semakin pendek . Ukuran normal usia manusia sekarang berkisar antara enampuluh sampai tujuhpuluh tahun , diatas itu sudah termasuk manusia langka . Lalu diukur dengan ukuran akhirat , berapa lamakah hidup kita di dunia ini ? Tidak sampai sepersepuluh hari . Apabila satu hari di akhirat juga menggunakan durasi duapuluh empat jam , maka manusia hanya mampu hidup di dunia selama kurang lebih dua jam akhirat . Alangkah tidak berartinya hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang abadi . Dan alangkah ruginya , apabila kita tidak mempersiapkan kehidupan akhirat dengan se-baik-2-nya . Secara matematis kita bisa berhitung . Alangkah untungnya , apabila kita mengisi hidup kita yang cuma kurang lebih dua jam akhirat tersebut , dengan beriman kepada Allah SWT. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya , serta melakukan amalan-2 shalih lainnya . Dan sebagai imbalannya , kita akan memperoleh kehidupan Sorga yang penuh dengan kenikmatan , se-lama-2-nya . Itulah janji Allah SWT dan Tuhan selalu menepati janjinya . Sebaliknya , alangkah ruginya , apabila dalam waktu dua jam akhirat tersebut , kita terlena dalam kemewahan dan kenikmatan dunia , lupa atau melupakan perintah dan larangan-2-Nya . Kita akan menghadapi siksa neraka yang pedih dan menyakitkan , juga se lama-2nya .

“Bukanlah kebajikan bahwa kamu memalingkan mukamu arah ke timur dan ke barat . Tapi orang yang baik , adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian , kepada para malaikat , al kitab , dan para nabi, dan memberikan harta benda , betapapun disayangi, kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin , kepada orang (terlantar) dalam perjalanan , dan orang pe-minta-2 . Dan dalam usaha memerdekakan hamba sahaya , mendirikan shalat dan membayar zakat. Orang yang memenuhi perjanjian , jika mereka membuat perjanjian , dan orang yang bersabar dalam kemelaratan , dalam penderitaan , dan semasa peperangan , merekalah orang yang benar , merekalah orang yang takwa .” (Al Baqarah / 02: 177)

“Segala yang dijanjikan kepadamu,akan terjadi, dan tiada kamu dapat menggagalkannya .” (Al An’am / 06:143)

“Kepada-Nya-lah kamu kembali semuanya . janji Allah adalah benar . Ia-lah yang memulai penciptaan , kemudian mengulanginya , supaya dapat memberi pahala kepada orang yang beriman , dan melakukan kebaikan dengan keadilan . tapi orang yang kafir , bagi mereka minuman air mendidih , dan azab yang pedih menyakitkan , karena kekafirannya .” (Yunus / 10: 04)

“Orang-2 yang beriman , dan melakukan amal kebaikan , bagi mereka taman-2 Firdausi sebagai tempat kediaman .# Mereka tinggal di dalamnya se-lama-2nya . tiada mereka ingin pindah dari sana .” (Al Kahfi / 18:107-108)

“Namun mereka meminta kepadamu , supaya azab disegerakan , tapi Allah tiada menyalahi janji-Nya . Sungguh , satu hari pada tuhanmu seperti seribu tahun dalam perhitunganmu .” (Al Hajj /22:47)


SEMUA MAKHLUK PASTI MATI

Mati merupakan satu kepastian yang harus dilalui oleh setiap manusia dalam proses perpindahan dari alam dunia menuju alam akhirat . Sebagaimana halnya proses yang terjadi sa’at anak manusia dilahirkan dari rahim ibunya , kemudian menjadi dewasa , dan kemudian menjadi tua . Demikian pula proses kehidupan manusia dari mulai matanya terbuka melihat dunia yang fana , kemudian mendengar suara orang tua dan sanak kerabatnya , kemudian belajar mengenal tuhan dan segala ciptaannya , kemudian berfikir tentang proses penciptaan alam raya dan segala isinya , kemudian melakukan segala aktivitas dan amalan sesuai dengan kodratnya sebagai manusia , dan kemudian mati . Jadi mati merupakan suatu hal yang pasti akan terjadi . Tidak bisa ditunda atau disegerakan , apalagi dihindarkan . Jadi , tak ada gunanya kita takut mati , karena pasti terjadi . Yang perlu kita pikirkan bukan matinya itu sendiri , tapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mati .

Pada suatu hari , datang seorang Badui pedalaman menghadap Nabi Muhammad SAW , dan berkata , “ Ya , Rasulullah ! Sesuai dengan petunjukmu , aku telah beriman kepada Allah SWT. dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah . Aku menjalankan shalat lima waktu . Pada bulan Ramadhan aku berpuasa . Aku juga membayar zakat sesuai dengan kemampuanku . Aku sudah pernah sekali melakukan ibadah haji ke Baitullah . Apakah aku akan masuk Sorga ? “ Rasulullah tersenyum kecil dan bersabda , ” Ya , kamu akan masuk sorga ! “ Dengan perasaan lega sang Badui mohon pamit , mengucapkan salam dan kemudian pergi .
Dari contoh kecil diatas , kita bisa mengambil pelajaran , bahwa jalan menuju sorga itu tidak sulit . Apabila kita mengamalkan ajaran Rasulullah SAW dengan ikhlas , meskipun hanya menjalankan yang wajib-2 saja , dan tidak mengotorinya dengan melakukan perbuatan-2 yang termasuk dosa besar , Insya’ Allah , kita akan termasuk ahli Sorga sesuai dengan janji-Nya . Dan janji Allah adalah benar .

“Jika kamu menjauhi dosa-2 yang besar dari dosa-2 yang terlarang bagimu , akan kami bebaskan kamu dari segala dosamu (yang kecil) . dan kami masukkan kamu ke dalam (Sorga) yang mulia .” (An Nisa ‘/04:31)

“Dan tiada kami berikan kepada manusia sebelummu hidup abadi, karena itu, apakah mereka , jika kau mati , hidup abadi ? # Setiap orang merasakan mati . kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan . dan kepada Kami kamu dikembalikan .” (An (Nisa’/21:34-35)

“Setiap jiwa akan merasakan mati. kemudian kepada kami kamu dikembalikan.# Dan mereka yang beriman dan beramal shalih, kepada mereka akan Kami berikan perumahan di Sorga,serambi-2 yang tinggi,dibawahnya mengalir sungai-2 .mereka berdiam didalamnya se-lama-2-nya . balasan yang nikmat bagi orang beramal shalih . # Orang-2 yang sabar dan tawakal kepada tuhannya .” (Al Ankabut/29:57-59)

“Dengan pertolongan Allah. (Allah) menolong siapa saja yang Ia berkenan. Ia Maha Perkasa , Maha Penyayang. # (Itu adalah) janji Allah . tiada pernah Allah menyalahi janji-Nya , tapi kebanyakan orang tidak mengetahui . # Mereka mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia , tapi tentang akhirat mereka tidak peduli.” (Ar Rum/30:05-07)

“Dan bagi orang yang menjauhi dosa-2 yang besar dan perbuatan-2 yang keji.dan bila mereka marah, (masih juga) memberi ma’af. # Dan bagi orang yang mematuhi seruan tuhannya dan mendirikan shalat, dan urusan mereka di musyawarahkan antara sesamanya . (mereka) yang menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepadanya .# Dan bagi mereka yang bila kedhaliman menimpa dirinya , dapat membela dirinya sendiri .# Ganjaran bagi suatu kejahatan, adalah (hukuman)kejahatan yang setimpal . Tapi barang siapa memberi ma’af, dan menciptakan perdamaian , maka pahalanya pada Allah. Sungguh, (Allah) tiada menyukai orang yang melakukan kedhaliman .“ (Asy Syura/42:37-40)

Sebagaimana waktu kita dilahirkan di dunia , kita datang seorang diri . Waktu kita harus meninggalkan dunia ini , kita pergi seorang diri pula . Bedanya , kita datang ke dunia dalam keadaan suci tidak punya dosa dan tidak tahu apa-2 . Kita pergi meninggalkan dunia , membawa pengetahuan , kenangan hidup , catatan amal dan catatan dosa sebagai bekal menghadap Yang Maha Esa . Mana yang lebih besar , amal shalihkah atau justru dosa kita yang lebih berat ? Itulah yang akan diperhitungkan dan ditimbang dalam pengadilan Allah SWT, untuk menentukan dimana kita akan ditempatkan disana , Sorgakah atau Neraka Jahanam . Waktu kita mengahadap Allah , kita datang sendiri-2 . Tak seorangpun yang akan menemani kita , apakah ia bapak , anak , suami , isteri , kerabat , handai tolan , ataupun relasi bisnis . Nobody ! Bahkan Malaikat-pun tidak bisa memberikan syafa’at tanpa izin Allah SWT. Sendirian kita akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang telah kita lakukan di dunia . Tak ada bantuan hukum atau pengacara yang akan mendampingi dan membantu pembelaan kita . Kecuali , anggota badan kita sendiri , seperti mata , telinga , tangan , kaki dan lain-2 yang akan berbicara sendiri-2 memberikan kesaksian yang tidak terbantahkan . Pengadilan Tuhan akan berjalan dengan sangat adil dan sangat rinci memperhitungkan setiap amal perbuatan kita selama hidup di dunia . Tak sebiji zarah (atom) pun yang luput dari perhitungan . Suap , sogok , ataupun kesaksian palsu , tidak akan mempunyai pengaruh dan mampu mengobah keputusan Allah SWT. Seperti itulah keadaan yang akan kita hadapi nanti setelah kita mati . Dibangkitkan kembali pada hari Kiamat . Menghadapi peradilan dan menerima keputusan Allah atas segala amal pebuatan kita selama hidup di dunia yang sangat pendek ini .

“ Ia menghitung mereka , dan menghitung mereka dengan hitungan (yang teliti) .# Setiap mereka datang kepada-Nya pada hari Kiamat seorang diri . “ (Maryam /19:94-95) .

Nah , menyadari hal yang demikian , sebaiknya setiap hari sebelum tidur , kita melakukan evaluasi serta introspeksi diri , apa saja yang telah kita lakukan sepanjang hari . Apabila dalam perhitungan kita ternyata banyak dosa yang telah kita lakukan , segeralah mohon ampunan-Nya dengan shalat dan bersabar . Berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi besok pagi . Dengan demikian , mudah-2-an , kita bisa membuat hari-2 kita lebih bermakna . Hari ini lebih baik dari kemarin , dan besok lebih baik lagi daripada hari ini . Insya’ Allah , di akhirat kita termasuk golongan yang beruntung , masuk kedalam Sorga-Nya bersama orang-2 yang shalih . Amin Ya Robbal ‘Alamin .

“Sungguh , Allah tiada (pernah) menganiaya orang seberat zarrah . Dan jika ada sesuatu kebaikan (dilakukan orang) , Ia melipat-gandakannya , dan diberi-Nya pahala yang besar dari pada-Nya .“ (An Nisa ‘/04:40)

“Dan barang siapa berbuat dosa , ia sungguh melakukannya atas kerugian sendiri . Allah maha tahu , maha bijaksana .”(An Nisa ‘/04:111)

“Barang siapa melakukan amal baik , baginya sepuluh kali lipat amalnya yang sama . dan barang siapa melakukan perbuatan jahat , maka kepadanya diberi hukuman tiada lebih dari kejahatannya yang sama . dan tiada mereka dianiaya .”(Al An‘am/06:160)

“Jika mereka mendustakan kau , katakan , “ bagiku amalku , dan bagimu amalmu . Kamu tiada bertanggung-jawab atas apa yang aku lakukan , dan aku tidak bertanggung-jawab atas apa yang kamu lakukan .” (Yunus/10:41)

“Hendaknya kamu memohon ampun dari Tuhanmu , dan kemudian bertaubat kepada-Nya , niscaya ia memberimu nikmat yang menye nangkan , sampai waktu yang ditentukan . ia memberikan karunia-nya kepada setiap orang yang dilimpahi-nya dengan karunia .tapi jika kamu berpaling , sungguh , aku kuatir kamu mendapat azab pada hari yang dahsyat .” (Hud/11:03)

“Janganlah ikuti apa yang tiada kamu ketahui . Sungguh , pendengaran , penglihatan , dan perasaan hati , masing-2 akan dimintai pertanggung-jawaban .“ (Al Isra ‘/17:36)

“Hari itu tiada syafa’at akan berguna , kecuali dari orang yang mendapat izin dari (Tuhan) Maha Pemurah , dan perkataannya diridhai-Nya .” (Thaha /20:109)

“Tiadalah seseorang pemikul beban akan memikul beban orang lain . jika seseorang yang berat bebannya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya , tiada sedikitpun beban itu akan dipikulkan untuknya oleh orang lain , sekalipun keluarga dekat . Yang dapat kamu beri peringatan , hanyalah mereka yang takut akan (azab) Tuhannya , (sekalipun) mereka tidak melihat-nya , dan mereka yang mendirikan shalat . barang siapa bersuci diri , hanyalah bersuci diri untuk (kepentingan) dirinya sendiri . kepada Allah (segala sesuatu) kembali .”(Fathir/35:18)

“Bahwa tiada pemikiul beban akan memikul beban orang lain ? # Bahwa tiada yang orang dapatkan kecuali yang ia usahakan ? # Dan bahwa usahanya akan kelihatan nantinya , # Kemudian iapun mendapat ganjaran balasan yang sempurna ? # Dan bahwa kepada Tuhanmu akhirnya kau kembali ? # Dan bahwa Ia-lah yang menjadikan orang tertawa dan berurai air mata ? # Bahwa Ia-lah yang mematikan dan yang menghidupkan .” (An Najm/38-44)

“Dan betapa banyak malaikat di langit yang syafa’atnya tiada berguna sedikitpun , kecuali setelah Allah memberi izin kepada siapa yang Ia berkenan , dan (kepada siapa) yang Ia ridhoi .”(Al An’am /53:26)

“Maka barang siapa melakukan kebaikan seberat zarrah , ia pasti ‘kan melihatnya !# Dan barang siapa melakukan kejahatan seberat zarrah , Ia (pun) pasti ‘kan melihatnya . “(Az Zilzal /99:07-08)

2 comments: